ERA.id - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta meminta maaf atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim.
"Saya sebagai Kapolda prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam proses pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan. Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepakbola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi," kata Nico saat menjenguk korban luka di RSUD Syaiful Anwar bersama Forkopimda Jatim, Selasa, (4/10/2022).
Nico menambahkan Polda Jatim bersama tim Mabes Polri akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu korban yang luka-luka akibat tragedi tersebut.
Jenderal bintang dua ini mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Forkopimda Jatim untuk memperbaiki sarana prasarana yang rusak.
"Kami akan melakukan proses penegakkan hukum kepada siapa saja yang bersalah setelah proses kemanusiaan selesai. Kami berdoa semoga semua permasalahan ini bisa diselesaikan bersama-sama," katanya.
Sebelumnya, Polri masih melakukan investigasi dari tragedi Kanjuruhan. Enam CCTV di Stadion Kanjuruhan diperiksa untuk mendalami tragedi ini.
"Kenapa di 6 titik CCTV yang didalami labfor? Karena dari hasil analisa sementara, di sinilah titik jatuhnya korban yang cukup banyak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Malang, Jatim, Selasa (04/10/2022).
Enam CCTV yang di periksa itu di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13 Stadion Kanjuruhan. Dia menerangkan ke-6 CCTV ini diperiksa agar bisa dijadikan sebagai alat bukti untuk menetapkan tersangka dari tragedi ini.
"Tapi hasil tadi saya mendapat keterangan dari labfor, untuk yang 6 titik (CCTV di pintu stadion) itu tidak ditutup, tapi sempit sekali. Dari kapasitas untuk dua orang, tapi yang keluar itu ratusan orang. Terjadilah himpit-himpitan di situ. Ya itu juga bagian materi yang didalami tim sidik kita," ungkapnya.
Dedi mengatakan kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan. Sebanyak 29 saksi sudah dimintai keterangan dari kejadian Kanjuruhan tersebut.
Lebih lanjut, jenderal bintang dua ini mengatakan korban meninggal dunia dari tragedi ini ada 125 orang. Untuk korban luka sebanyak 467 orang.
"Kemudian untuk jumlah korban luka ada 467 orang dengan perincian luka ringan ada 406 orang, luka sedang 30 orang, dan luka berat 29 orang," ucapnya.