Airlangga Bocorkan Capres dan Cawapres dari KIB: Berkiprah di Partai

| 13 Oct 2022 10:25
Airlangga Bocorkan Capres dan Cawapres dari KIB: Berkiprah di Partai
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat berpidato (Dok. Airlangga)

ERA.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Airlangga Hartarto, membocorkan ciri-ciri sosok calon presiden dan wakil, yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Terkait calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres), KIB memiliki calon tersendiri dan sudah bersepakat bahwa calon tersebut adalah yang berkiprah di partai. Tentu perlu kami tegaskan juga bahwa komunikasi kami dengan partai politik itu cair, termasuk dengan ketua-ketua umum," ucap dia, Rabu (12/10/2022).

Airlangga menegaskan, dia mengajak PAN dan PPP untuk bersatu dalam KIB, agar menjadi political drive di Tanah Air, serta membentuk tren politik baru. "Politik di Indonesia memerlukan kerja sama antara peserta politik, terutama di agenda-agenda pemilu pada tahun 2024."

Berdasarkan pengalaman, Golkar sudah mengikuti pembentukan koalisi di menit-menit terakhir, namun tidak diikuti dengan soliditas yang kuat dari koalisi itu sendiri, sehingga tidak optimal untuk partai-partai politik yang berada di dalam koalisi.

Sejak pemilu 2004, 2009, 2014, dan 2019, Golkar dalam pandangan tokoh senior Golkar, diminta agar persiapan dilakukan lebih awal, karena banyak hal yang perlu disatukan, seperti visi misi, kerja sama di level DPP, serta kerja sama di pusat dan daerah, termasuk provinsi dan kabupaten/kota.

Makanya langkah tersebut memerlukan sebuah mekanisme tersendiri dan membutuhkan kegiatan bersama. Kegiatan bersama ini nantinya akan terlihat kerja sama yang baik antar partai politik.

Selain kerja sama, Airlangga menyebutkan pembentukan KIB dilakukan untuk menghindari politik identitas, karena politik tersebut membuat luka yang cukup lama, sehingga tidak cocok diterapkan pada saat menghadapi gelombang ketidakpastian yang luar biasa ke depannya.

Airlangga menegaskan seluruh pihak harus menyukseskan kepemimpinan dan pembangunan Presiden Joko Widodo sampai tahun 2024 saat ini, yang harus dikawal bersama. Apalagi, KIB seluruhnya berada di pemerintahan bersama pula dengan PDIP, sehingga didorong untuk memperkuat soliditas.

Terkait kepopuleran Airlangga sebagai cawapres maupun capres dalam berbagai survei, ia menilai pembentukan KIB sudah menjadi satu tiket tersendiri sebagai sarana yang akan digunakan dalam pemilihan presiden mendatang.

Maka dari itu, saat ini yang sudah memiliki tiket tersebut adalah PDIP, KIB, serta Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Tentu kami akan terus mendorong tujuan dari partai politik itu sendiri, tentu arahnya ke sana (capres dan cawapres). Tapi seluruhnya tergantung perkembangan politik ke depannya," tutur Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Rekomendasi