Belum Tahu Kakaknya Meninggal, Adik Brigadir J Temui Kejanggalan saat Kunjungi Duren Tiga di Hari Kejadian: Rumah Dicuci dan Banyak Provost

ERA.id - Pengacara Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kamaruddin Simanjuntak mengatakan adik kliennya, Mahareza Rizky (Reza) merasakan kejanggalan saat datang ke rumah dinas terdakwa Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (08/07/2022) kemarin.

"Adik almarhum entah karena gerangan apa, dia datang ke rumah itu, pulang kerja. Karena dia kerja sebagai polisi di Yanma. Tetapi khusus di sore hari itu, dia digeledah," kata Kamaruddin saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (25/10/2022).

"Nah adik almarhum ini, saksi Reza ini merasa aneh karena selama dia kunjungan ke situ beberapa tahun, tidak pernah digeledah," sambungnya.

Kamaruddin menjelaskan Reza sering ke rumah Sambo. Reza, sambungnya, mengenal Putri Candrawathi.

Pengacara ini menerangkan Reza digeledah oleh ajudan Ferdy Sambo, Daden dan Romer. Adik Yosua ini pun ditanyakan membawa senjata api atau tidak. Reza lalu mengatakan tidak membawa senjata api.

"Kemudian karena dia berusaha masuk ke rumah itu dicegat dengan mengatakan 'kamu ditunggu Karo Provost', sehingga dia bingung kenapa Karo Provost menunggu dia di kantor. Maka ditanya 'bisa nggak pakai baju begini?' Pada waktu itu dia pakai baju olahraga, informasi begitu," ucap Kamaruddin.

Ajudan Sambo ini mengatakan Reza harus memakai pakaian harian dinas. Namun, seragamnya ini sedang di-laundry. Reza pun pergi dari rumah dinas Sambo untuk mengambil pakaian harian dinasnya.

"Tetapi ada pemandangan dia yang aneh selama dia datang ke rumah itu belum pernah melihat satpam mencuci rumah tetapi khusus di sore hari itu menjelang magrib, rumah dicuci oleh satpam di rumah Saguling. Itu lah yang aneh kemudian dia pergi ke laundry karena info dari Daden dia harus pergi cepat-cepat menghadap Karo Provost," ucap Kamaruddin.

Usai mengambil pakaiannya, Reza berniat kembali ke rumah Sambo. Namun, adik Yosua ini melihat banyak anggota Provost di rumah tersebut. Reza pun mengurungkan niatnya dan memilih pulang.

Namun akhirnya diketahui, pada hari itu merupakan peristiwa penembakan Brigadir J.