ERA.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengklaim obat Fomepizol terbukti ampuh mengobati pasien gagal ginjal akut.
Tingkat kesembuhan pasca mengkonsumsi obat tersebut mencapai 95 persen. "Kita memberikan pengobatan Fomepizol karena keberhasilan pengobatan Fomepizol itu kurang lebih 95 persen," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Keberhasilan obat Fomepizol tersebut, kata Nadia, juga diakui oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dia mengklaim, sejak Fomepizol dikonsumsikan kepada para pasien gagal ginjal akut, angka kesembuhan naik pesat. Sedangkan angka kematian turun dengan drastis.
"Jadi dengan Fomepizol ini kita melihat bahwa ada perbaikan 95 persen kesembuhan dan kita lihat di angka kita, bahwa angka kematian itu sejak tanggal 27 Oktober sudah tidak ada lagi. Yang tadinya kita temukan rata-rata 3-4," paparnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim, kasus baru maupun kematian akibat gagal ginjal akut sudah menurun drastis. Hal ini disebabkan karena pelarangan peredaran dan penggunaan obat sirop, dan penggunaan Fomepizol.
"Sejak tindakan kita bersama BPOM melarang obat-obatan ini beredar dan mendatangkan Fomepizol, terjadi penurunan yang drastis, sangat drastis dari kasus-kasus baru," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Budi menjelaskan, sejak Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperketat peredaran dan penggunaan obat sirop, rata-rata kasus gagal ginjal per hari memang cukup mengalami penurunan.
"Sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop, jumlan kasus dari averagenya sudah menurun drastis. Yang tadinya sempat di angka 6-7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis," ucapnya.
Selain itu, berkat Fomepizol yang diimpor dari sejumlah negara itu juga menyebabkan penurunan kasus kematian akibat gagal ginjal akut. "Terjadi penurunan kematian yang sangat drastis setelah adanya obat dari fomipizole ini," kata Budi.