IDI Sebut Orang yang Belum Pernah Terinfeksi Covid-19 Rentan Terpapar Subvarian XBB

| 03 Nov 2022 16:19
IDI Sebut Orang yang Belum Pernah Terinfeksi Covid-19 Rentan Terpapar Subvarian XBB
Lambang IDI (Antara)

ERA.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan fakta baru prihal subvarian baru Covid-19 Omicorn XBB. Hingga saat ini, Indonesia sudah mencatat adanya kasus XBB di Tanah Air.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dari IDI Erlina Burhan mengatakan, berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Singapura, pasien positif Covid-19 XBB sebagian besar belum pernah terinfeksi Covid-19.

"Menarik yang dilaporkan di Singapura, bahwa kasus infeksi Covid-19 ini didominasi oleh pasien yang belum pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya atau disebut juga Covid-naive," kata Erlina dalam konferensi pers daring, Kamis (3/11/2022).

Berdasarkan laporan tersebut, Erlina menyarankan agar masyarakat yang belum pernah memiliki riwayat terpapar Covid-19 untuk lebih berhati-hati. Termasuk kembali memperketat protokol kesehatan.

"Jadi, orang yang tidak pernah Covid maka ini hati-hati, resiko menderita Covid dengan XBB lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang pernah Covid," kata Erlina.

"Jadi ini yang diserang nih yang naive, yang enggak pernah Covid," imbuhnya.

Terkait dengan gejala, IDI memastikan tidak ada gejala yang lebih berat. Sebab, subvarian XBB merupakan rekombinan dari varian Delta dan Omicorn.

Sehingga, gejala yang dialami pasien pun tidak jauh berbeda saat terinfeksi Covid-19 Delta maupun Omicorn. Diantaranya seperti batuk, pilek, demam, hingga diare.

"Dan juga belum ada laporan ilmiah resmi yang menyatakan XBB menyebabkan Covid dengan gajala yang lebih berat. Hingga saat ini masih dikatakan mirip dengan Omicorn yang lain," kata Erlina.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan tambahan tiga kasus konfirmasi positif sub varian omicron XBB. Kasus tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri. Dengan demikian hingga Selasa (25/10) total ada 4 kasus COVID-19 varian XBB di Indonesia.

“Pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril pada Konferensi Pers Rabu secara virtual (26/10).

Dari 4 pasien tersebut, 3 di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan 2 pasien transmisi lokal dan 1 pasien transmisi luar negeri. Sisanya 1 pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.

Rekomendasi