Kasus Polio Bertambah Jadi 4 Anak, Ini Penjelasan Dinkes Kabupaten Pidie Aceh

| 23 Nov 2022 19:20
Kasus Polio Bertambah Jadi 4 Anak, Ini Penjelasan Dinkes Kabupaten Pidie Aceh
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio dengan cara disuntikan kepada seorang anak balita saat imunisasi di Posyandu Kuta Alam, Banda Aceh. (Antara)

ERA.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, Provinsi Aceh, mengonfirmasi kasus Polio di wilayah itu bertambah menjadi empat orang anak.

Dinkes Kabupaten Pidie semula mencatat tiga orang dinyatakan positif terinfeksi virus Polio. Sementara, keempat anak terinfeksi virus Polio tersebut merupakan warga yang bermukim di Kecamatan Mane.

"Iya, kemarin memang sudah ada tiga kasus. Jadi semuanya ada empat kasus Polio ini," terang Kepala Dinkes Kabupaten Pidie, dr. Arika Aboebakar saat dihubungi ERA.id, Rabu (23/11/2022).

Arika mengatakan, tenaga kesehatan gabungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dinkes Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Dinkes Pemkab Aceh, WHO dan Unicef masih terus melakukan pengambilan sampel kepada anak-anak untuk mengidentifikasi virus Polio.

"Dan kita sangat harapkan jangan sampai ada penambahan kasus, tapi kita tetap melakukan identifikasi dengan mengambil sampel-sampel anak yang terdiri dari anak-anak sehat di sekitar lokasi setempat," tambahnya.

Arika menyebut pihaknya juga sudah melakukan penanganan terhadap keempat anak yang dinyatakan positif virus Polio. 

Saat ini, lanjut dia, anak-anak itu dirujuk Dinkes Pemkab Pidie melalui Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) T Chik Ditiro Sigli untuk mendapat penanganan dokter spesialis anak.

"Kemudian sudah kita berikan penanganan supportif," tambahnya.

Ia menambahkan, dengan ditemukannya kasus Polio tersebut, tidak terlepas disebabkan rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap. 

"Iya, kita memang capaian vaksinasi itu sangat rendah. Kenapa? Masih ada masyarakat takut disuntik, kemudian karena hoax, hoaxnya macam-macam, kemudian takut anaknya demam, sakit dan sebagainya," sebutnya.

Kendati demikian, Arika menyebut Dinkes Pemkab Pidie sudah sejak lama selalu melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat melakukan imunisasi dasar lengkap. Sementara ini, pihaknya melakukan peningkatan serta penguatan untuk pendekatan agar masyarakat mau melakukan imunisasi dasar lengkap melalui pendekatan tokoh agama serta tokoh masyarakat.

"Tokoh agama dan tokoh masyarakat mungkin bisa menyampaikan kepada masyarakat dan kita seiring dengan kita lakukan dari tenaga kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan juga edukasi kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi ini terutama imunisasi dasar lengkap," ungkapnya.

"Karena memang kita dengan melakukan imunisasi kita bisa mencegah penyakit yang menular yang disebabkan oleh yang sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan imunisasi ini," sambungnya.

Menurutnya, selain imunisasi dasar lengkap, mencegah virus Polio dengan cara memperbaiki sanitasi lingkungan.

Dalam hal ini, Dinkes Pemkab Pidie menjadwalkan imunisasi dasar lengkap periode pertama pada, Senin (28/11/2022). Imunisasi akan digelar di alun-alun Kota Sigli dan juga di sekolah-sekolah.

Sedangkan imunisasi periode kedua akan dilakukan pada, 5 Januari 2023 mendatang. Sementara, imunisasi secara keseluruhan di Provinsi Aceh direncanakan pada, 5 Desember 2022.

Arika mengatakan bahwa pihaknya memasang target capaian imunisasi sebesar 95 persen. Imunisasi ini akan dilakukan tenaga kesehatan dan pihak lintas sektor.

"Kita harapkan setelah kita lakukan imunisasi dengan capaian dengan target capaian itu lebih dari 95 persen. Ya mudah-mudahan bisa teratasi untuk kasus Polio ini," pungkasnya.

Rekomendasi