Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir untuk Cawapres Masih Loyo Depan Pejabat Daerah

| 15 Dec 2022 15:14
Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir untuk Cawapres Masih Loyo Depan Pejabat Daerah
Erick Thohir

ERA.id - Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir masih lemah di hadapan para pejabat daerah. Hal ini dibuktikan oleh hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia.

Mempunyai kekuataan sebagai menteri, tak membuat Erick bisa menandingi nama Ridwan Kamil atau Khofifah Indar Parawansa.

Adapun sampel survei diambil dari wilayah Jawa, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, angka elektabilitas tertinggi Erick Thohir cuma ada di daerah Jateng, menyentuh angka hingga 25,4 persen.

Sementara itu, kandidat nomor dua di Jateng adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 10,4 persen. Sedangkan di Jatim, Erick Thohir dibikin keok Gubernur Khofifah.

Erick Thohir mendapatkan elektabilitas sebesar 18,3 persen dan Khofifah di angka 18,6 persen. Kemudian di DKI Jakarta, Erick dipermalukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Keduanya terpaut selisih elektabilitas sebesar 7,2 persen, di mana AHY memiliki elektabilitas sebesar 24,7 persen dan Erick Thohir di angka 17,2 persen.

Bergeser ke Jabar, Erick Thohir dikalahkan Ridwan Kamil dan AHY dengan masing-masing elektabilitas 29,1 persen serta 14,4 persen. Erick cuma dapat 10,3 persen.

Terakhir, di Banten, Erick disalip Menparekraf Sandiaga Uno. Elektabilitas Erick Thohir di angka 11,7 persen dan Sandiaga di angka 13,1 persen.

Untuk posisi pertama dan kedua sebagai cawapres di Banten adalah AHY dan Ridwan Kamil. Keduanya memiliki elektabilitas sebesar 29,7 persen dan 16,6 persen.

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di 5 provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng dan Jatim) pada 26 November – 2 Desember 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Jumlah sampel pada setiap/masing-masing provinsi adalah 1.000 responden (DKI Jakarta 1.000 responden, Banten 1.000 responden, Jabar 1.000 responden, Jateng 1.000 responden dan Jatim 1.000 responden) dengan margin of error +/- 3,1 persen pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi