Bukan Lagi Budi Hartono, Intip Orang Terkaya di Indonesia pada 2022 Versi Forbes

| 03 Jan 2023 13:21
Bukan Lagi Budi Hartono, Intip Orang Terkaya di Indonesia pada 2022 Versi Forbes
Low Tuck Kwong, yang menempati posisi kedua dari 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2022 versi Forbes (Forbes)

ERA.id - Beberapa waktu lalu Real Time Forbes Billionaires List merilis kekayaan Low Tuck Kwong, pemilik sekaligus pendiri PT Bayan Resources Tbk, sebesar 27,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp434,37 triliun.

Kekayaan Low yang biasa dipanggil Dato' ini menempatkannya pada urutan teratas orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Pengusaha batu bara kelahiran 74 tahun lalu itu pun menggeser Bos Jarum, Budi Hartono dan Michael Hartono yang bertahun-tahun menempati urutan pertama.

Diketahui, usaha PT Bayan yang bergerak di bidang tambang batu bara mengalami kenaikan penghasilan seiring lonjakan meningkatnya harga batu bara di pasaran.

Melansir Forbes, Low Tuck tak hanya dikenal sebagai raja batu bara Indonesia, tapi ia menjadi pengendali perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy. Lebih lanjut, ia juga terjun sebagai penyedia infrastruktur internet lewat SEAX Global yang juga memiliki basis di Singapura. Fokusnya pada penyedia konektivitas regional Pop to Pop.

Siapakah Low Tuck? Pria kelahiran Singapura 1948 ini, melansir Forbes, memulai karirnya di perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura. Lalu pada 1972, ia pindah ke Indonesia dan berkarir di bidang kontraktor bangunan dan pertambangan.

Low Tuck membeli perusahaan tambang pertamanya, Bayan Resource pada 1997. Lima tahun sebelumnya, ia pindah warga negara Indonesia. Kepemimpinannya ternyata mampu membawa Bayan Resource melantai di bursa saham yang terus merangkak naik hingga kini.

Terkait hal ini, Haji Romo Nitiyudo Wachjo atau Haji Robert yang juga pemilik PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Petrosea Tbk memberikan apresiasi kepada sejawat pengusaha tambangnya itu. Rupanya keduanya merupakan kawan akrab sejak lama. PT. Petrosea Tbk juga memiliki rekam jejak kerja sama selama 3 (tiga) dekade dengan PT. Bayan.

"Saya kenal Dato' sejak 2003. Saat itu, saya mulai bisnis di bidang tambang setelah sebelumnya menjalankan usaha di bidang makanan. Perkenalan dengan Dato' diperantarai oleh paman saya", terang Haji Robert kepada wartawan dalam keterangannya di Jakarta (3/1/2023).

Haji Robert sejak lama menganggap Dato' sebagai guru dan senior yang baik. Karena itu, ia merasa begitu dekat dan seperti "kakak kandung" sendiri.

"Dato' telah saya anggap sebagai "guru besar". Beliau pintar dan cerdas, perfectionist dan strategis dalam bertindak. Karena itulah saat saya melepas sebagian besar aset di Tabang, saya yakin akan menjadi lebih besar lagi dengan kerja keras dan kecemerlangannya. Atas dasar itu, Dato' pantas menjadi orang terkaya di Indonesia", ungkap Haji Robert yang juga dikenal pengusaha yang cukup humanis ini.

Menurut Pengamat Pertambangan yang juga Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Royanto Purba, PT. Petrosea memiliki hubungan kerja sama yang cukup lama dengan PT. Bayan. Karena itu, loyalitas dan dukungan dalam urusan bisnis antara keduanya dapat terjalin dengan baik. Jalinan itu juga terlihat dari karakter kepemimpinan Haji Robert dan Dato" Low yang sama-sama terkenal begitu besar dalam memberi perhatian kepada karyawannya.

Purba menyatakan, tipikal kepemimpinan Dato' Low selama ini juga turut menyumbang kesuksesannya dalam berbisnis. Khususnya tentang bagaimana Dato' merawat hubungan baik dengan para karyawannya.

"Jangan lupa, PT. Bayan bisa besar seperti ini karena kerja keras dan hubungannya dengan karyawan yang cukup baik. Dato' memiliki tipikal kepemimpinan yang peduli terhadap para karyawan", ungkap Purba di Jakarta.

Menurut Wasekjen DPP KSPSI ini, aspek itulah yang membuat PT. Bayan mampu melewati krisis demi krisis yang sempat menghampiri usaha pertambangan batu bara selama ini. Bahkan menjadikan Dato' Low sebagai orang terkaya di Indonesia berkat kegigihan merawat usaha tersebut.

"Setelah sebelumnya diberitakan tentang pertemuan antara Haji Robert dan Dato' Kwong di Jakarta beberapa waktu lalu, saya berharap kerja sama antara kedua konglomerat tambang tersebut  dapat terjalin lagi di masa yang akan datang, tutup Purba.

Kerja sama ini tentu saja akan membuat industri pertambangan di Indonesia semakin maju, khususnya dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Rekomendasi