Polemik Megawati 'Ledek' Jokowi, Budiman Sudjatmiko Sebut Gaya Pidatonya 'Turun' dari Bung Karno: Tak Ada Pelecehan atau Pamer Kuasa

| 12 Jan 2023 19:30
Polemik Megawati 'Ledek' Jokowi, Budiman Sudjatmiko Sebut Gaya Pidatonya 'Turun' dari Bung Karno: Tak Ada Pelecehan atau Pamer Kuasa
Budiman Sudjatmiko (Antara)

ERA.id - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko merespons salah satu pemberitaan media massa soal Megawati. Pada HUT PDIP, Ketua Umum PDIP Megawati memang menyatakan Jokowi tidak akan menjadi presiden bila tidak ada PDIP.

"Tak ada pelecehan atau pamer kuasa. Bu Mega memang sudah biasa nyebut2 nama orang jika ada acara @PDI_Perjuangan. Saya juga pernah mengalaminya saat baru masuk @PDI_Perjuangan pd 2005," cuit Budiman lewat Twitter @budimandjatmiko, dikutip Kamis (12/1/2023).

Budiman pun menceritakan dirinya sudah suka mendengar kaset pidato Presiden RI pertama yang juga ayah kandung Megawati, Soekarno sejak kelas 3 SMP. Menurutnya, cara berpidato Megawati 'diturunkan' dari Bung Karno.

"Saya tahu kebiasaan itu didapat dr Bung Karno. Sbg putrinya, bu Mega sedang jatuh cinta pd cinta pertamanya & hari2 ini sedang kangen cinta pertamanya itu, bapaknya sendiri!" cuit Budiman.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung peranan partainya terhadap karir politik Presiden Joko Widodo. Dia menyebut, tanpa partainya maka nasib Jokowi sangat kasihan.

Hal itu disampaikan dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

"Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan, duh kasihan dah," kata Megawati.

Dia lantas menyinggung soal dukungan PDIP kepada Jokowi di Pilpres 2019 lalu. Presiden kelima RI itu mengaku, partainya memberikan dukungan dan mengusung Jokowi sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Megawati juga menyinggung perannya yang menyodorkan nama Ma'ruf Amin untuk mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden. Sebelumnya, mantan Ketua Rais Aam PBNU itu merupakan anggota BPIB.

"Terus Pak Ma'ruf saya minta, kaget Pak Ma'ruf, Pak Ma'ruf itu tadinya sama- sama di BPIP waktu itu masih UKP-PIP," katanya.

Belakangan, setelah kembali terpilih sebagai presiden, Jokowi menunjuk mantan Ketua MK Mahfud MD sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan (menkopolhukam).

Sementara Megawati hanya mendapat jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina BPIP. Namun hal itu tak masalah buatnya.

"Ya sudah, saya dikasih BPIP. Ya sudah saya kan tidak cari kuasa toh," ucapnya.

Rekomendasi