Membaca Peluang Megawati Maju Capres, Bakal Bikin 'Hattrick?'

| 13 Jan 2023 13:14
Membaca Peluang Megawati Maju Capres, Bakal Bikin 'Hattrick?'
Megawati (Dok. PDIP)

ERA.id - Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP dinilai sebagai sinyal Mega untuk maju sebagai capres di pemilihan presiden 2024. Apalagi ia juga menyatakan PDIP bakal mengusung kader internal sebagai capres.

Namun skenario itu dinilai tak akan diambil Megawati. “Bu Mega kan ketua umum secara struktural, bukan kader, bahkan ia pendiri (PDIP),” ujar pengajar ilmu politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati, Jumat (13/1/2023).

Namun peluang Mega maju lagi terbuka, jika PDIP punya survei internal yang mengidentifikasi elektabilitas tiap sosok termasuk Mega. Jika toh Mega maju sebagai capres, reaksi publik juga tak dapat diprediksi.  “Kemungkinan itu ada, tapi sejauh ini masih tipis,” kata Mada.

Salah satu hal yang membuka peluang itu antara lain pengalaman Malaysia saat Mahatir Mohammad maju perdana menteri di usia tua dan terpilih kembali. “Tapi hasil akhirnya Mahatir juga diganti Anwar Ibrahim. (Pencapresan Mega) Itu bisa berkaca dari situ,” katanya.

Menurut Mada, pencapresan sepatutnya juga menjadi sarana untuk regenerasi politik, apalagi di PDIP saat ini ada dua kandidat kuat yakni Ganjar Pranowo dan Puan maharani.

“Regenerasi tu sebuah keniscayaan. Seorang negarawan harus sudah paham di mana memposisikan diri. Tidak harus selalu tampil, tapi menjadi king maker,” ujarnya.

Mada melihat pidato Mega itu lebih menunjukkan PDIP yang sangat percaya diri menyambut 2024. “Ini satu sisi bagus, tapi over konfiden juga tidak bagus karena menimbulkan resistensi publik,” kata Mada.

Adapun pakar komunikasi politik UGM Nyarwi Ahmad juga tak sependapat atas tafsir majunya Mega sebagai capres, kendati tak ada pelanggaran atas skenario ini. “Secara regulasi tidak ada yang menghalangi. Seandainya maju ini jadi kejutan politik sangat besar karena di luar kalkulasi politik,” tuturnya.

Namun menurut Nyarwi isi pidato Mega semacam strategi komunikasi politik untuk daya tarik partainya. “PDIP dan Mega tidak akan gegabah untuk bertarung tanpa kalkulasi sampai kalah di pilpres,” katanya.

Apalagi PDIP ingin meraih kemenangan yang ketiga kali. “Untuk hattrick kan tidak mungkin Mega mencalonkan. Pasti akan mencari kandidat (capres) dari kader yang punya peluang untuk memenangkan (pilpres),” tuturnya.

Rekomendasi