ERA.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Emil bakal membangun Patung Soekarno. Rencana pembangunan, menurut Emil sebagai wujud kekaguman dan kecintaannya kepada Sang Proklamator.
Pernyataan itu diungkapkan Emil saat menghadiri HUT ke-50 PDIP di Bandung, Sabtu (28/1/2023).
Menanggapi rencana itu, Pengamat Kebijakan Publik Unpad, Yogi Suprayogi mengatakan, rencana pembangunan patung tersebut menjadi positif apabila memberikan kebanggaan kepada warga Jawa Barat.
Apalagi, Kota Bandung memiliki irisan secara langsung dengan Soekarno mulai dari tempat pengasingan di Penjara Banceuy hingga berkuliah di ITB (Technische Hoogeschool te Bandoeng).
"Memang historis jejak Bung Karno banyak di Bandung. Kalau tempatnya di muka umum, saya pikir tepat. Selama itu ada diperencanaan beliau (Emil) ya ngga ada masalah, bukan hanya permintaan pribadinya Pak Gubernur," kata Yogi melalui sambungan telepon, Selasa (31/1/2023).
Yogi pun mempertanyakan berapa waktu yang dibutuhkan untuk membangun patung tersebut, jika memang akan direalisasikan. Sebab, sisa masa jabatan Emil sebagai Gubernur Jawa Barat akan habis pada September 2023.
"Jadi apa cukup waktunya untuk membangun itu (Patung Soekarno), berarti kan harus beberapa bulan jadinya. Dan pasti kan melaunching ini yang mengundang keturunan beliau (Soekarno) untuk launching kan," ucapnya.
Selain itu, imbuh Yogi, pembangunan Patung Soekarno ini harus mengangkut kesepakatan antara eksekutif dengan legislatif. Jika terdapat kesepakatan antara Gubernur dengan DPRD, tentu pembangunan itu tidak akan menjadi masalah.
"Ini kan kolektif, pengambilan keputusan anggaran. Saya pikir ngga ada masalah. Tapi kalau anggaran tidak ada, tidak bisa Pak Gubernur hanya bermain sendiri di situ, tidak ada dari dewannya," imbuhnya.
"Yang jadi persoalan adalah jika dihubung-hubungkan dengan politik, anggaran dipaksakan, anggarannya fantastis tapi tidak memberikan rasa kebanggaan bagi warga Jawa Barat, saya pikir itu akan memberikan pengaruh buruk kepada Pak Gubernur," kata Yogi menambahkan.
Kendati begitu, Yogi menyebut rencana pembangunan Patung Soekarno ini merupakan langkah yang positif. Sebab, hal itu akan memberikan rasa romantisme sejarah menghargai pahlawan nasional untuk warga Jawa Barat.
"Di tengah-tengah sekarang ada dekadensi nilai masalah Pancasila, saya pikir perlu ada. Sekarang marak diberitakan ada yang mau mendirikan negara apa, negara apa, ya itu perlu," ucapnya.
Namun, konsep nasionalisme seperti itu harus dikembangkan lagi, tidak hanya bisa diselesaikan dengan patung saja. Pasalnya, jejak-jejak Pak Soekarno itu sudah ada di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) yang berdomisili di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung.
"Saran saya tidak hanya patung tetapi ada story lahirnya sebuah sejarah tentang seorang revolusioner. Jadi patung itu harus menggambarkan storynomics atau sisi lainnya,"