Bertemu Airlangga, Surya Paloh Singgung soal Koalisi: Mungkin NasDem Bergabung dengan KIB dan Sebaliknya

| 01 Feb 2023 15:05
Bertemu Airlangga, Surya Paloh Singgung soal Koalisi: Mungkin NasDem Bergabung dengan KIB dan Sebaliknya
Airlangga Hartarto dan Surya Paloh (Gabriella Thesa/ ERA)

ERA.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberi sinyal perubahan peta koalisi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dia mengatakan, sangat memungkinkan partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), atau sebaliknya.

Hal itu disampaikan usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).

"Apakah perlu (NasDem) akan mungkin bergabung dengan KIB? Sama-sama mungkin. Mungkin KIB bergabung dengan NasDem kan. Jadi probability kemungkinan itu masih terbuka," kata Surya Paloh.

Terkait alasan Surya Paloh memilih berkunjung ke Partai Golkar ketimbang Partai Demokrat atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal menjadi rekan Koalisi Perubahan, Surya Paloh sempat berkelakar dengan menunjukkan gesture membersihkan keringat dari dahinya.

Dia mengatakan, Partai Golkar memang menjadi prioritas Partai NasDem. Sementara dengan Demokrat dan PKS diklaimnya baru sebatas penjajakan.

"Agak keringetan dikit ya. Kenapa mengunjungi Golkar, karena prioritas bagi NasDem," katanya.

"Memang benar adanya, (Golkar) jadi prioriyas. Kenapa enggak yang lain-lain? Ya yang lain memang baru mencoba, baru mencoba," imbuh Surya Paloh.

Adapun alasan Partai Golkar menjadi prioritas bagi Partai NasDem, karena menurutnya, ada ikatan spesial antara partai berlambang pohon beringin itu dengan dirinya.

Dia mengungkapkan, sejak remaja sudah bergabung dengan barisan Partai Golkar. Karir politiknya di Golkar pun cukup lama yaitu 43 tahun sebelum akhirnya mendirikan Partai NasDem.

"Jadi di Golkar sendiri sudah ada 43 tahun, baru kemudian ada NasDem. Jadi, terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain, modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman," kata Surya Paloh.

"Ya enggak salah dibilang alumni Golkar, karena memang benar adanya. (Golkar) Jadi prioritas," pungkasnya. 

Rekomendasi