ERA.id - Komisi XI DPR RI mengkritik pemaparan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono terkait pembangunan ibu kota negara baru yang dinilai tidak memiliki progres.
Hal itu disampaikan di sela-sela Rapat Dengat Pendapat (RDP) antara Komisi XI DPR RI dengan Otorita IKN, Senin (6/2/2023).
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie menyinggung, ada lima tahapan dalam rencana induk IKN. Saat ini, pihak Otorita seharusnya mengerjakan tahapan pertama yang berlangsung selama 2022 hingga 2024. Dalam tahapan tersebut, seharusnya sudah ada bangunan untuk aparatur sipil negara (ASN) hingga TNI-Polri, tapi hal itu tak dipaparkan secara detail.
"Apakah ada kendala soal anggaran? Apa ada di soal regulasi? Apa ada kendala di soal koordinasi? Jangan sampai kami nggak tahu, argo jalan terus, 559 hari setiap hari berkurang. Kami dikejutkan pada saat tinggal 30 hari, baru kita menyalahkan karena kurang ini, karena kurang itu," ucap Dolfie.
Sementara Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menyoroti soal tak detailnya paparan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono terkait pendanaan pembangunan ibu kota nnegara baru.
Seharunys, Otorita IKN menyampaikan progres pembangunan kepada komisi keuangan.
"Bapak harusnya menyampaikan kepada kami semua, 'kami baru menerima seperti ini, progressnya masih seperti ini. Kami masih membutuhkan, mungkin berapa triliun lagi karena janji pemerintah 20 persen dari pembangunan IKN itu dilakukan melalui APBN'," ucapnya.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa hal ini bukan berarti Komisi XI DPR RI sengaja mendesak-desak. Apalagi dia memahami ini baru kali pertama Otorita IKN memberikan pemaparan.
"Ini sebanrnya Pak Bambang, Pak Dony. Saya tidak ingin mendesak lebih jauh, tapi kami ingin mengetahui sebenarnya supaya di sini kami semua bisa membantu," ucapnya.
Senada, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi NasDem Fauzi Amro. Dia bahkan secara terang-terangan menyebut pemaparan Bambang sama sekali tidak menunjukan adanya progres pembangunan IKN.
"Tadi dari 30 slide yang disampaikan ini tidak ada satupun bapak membicarakan progress pembangunan IKN. Sejauh mana misalnya IKN yang targetnya kurang lebih 550 hari ini, dengan titik nol-nya hari ini tuh sudah berapa persen? Mulai dari perencanaan sampai pmebangunan," ucapnya