ERA.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengingatkan kader PKS dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, tentang arti penting dialog kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Saat memberikan pengarahan dalam "Dialog Kebangsaan Bersama Presiden PKS" dengan tema "PKS Menang, Anies Presiden" di Purwokerto, Banyumas, Sabtu malam, Syaikhu mengatakan dialog kebangsaan menjadi tonggak untuk bangkit menatap masa depan negeri ini yang lebih cemerlang.
"Nah, itulah pentingnya kita melakukan dialog kebangsaan agar ada titik-titik temu. Jangan yang kemudian menguap atau terungkap di tengah-tengah kehidupan masyarakat ini, ada persoalan, persoalan, konflik, konflik, konflik terus yang ada terjadi," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (5/3/2023).
Bahkan, kata dia, berbagai persoalan atau konflik tersebut dibesar-besarkan sedemikian rupa di media sosial hingga sekarang dan kadang tidak kunjung selesai.
Syaikhu menyatakan bangga dengan lahirnya tokoh-tokoh besar pada masa lalu seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berasal dari daerah Banyumas.
"Seorang tokoh yang sedemikian luar biasa gigih di tengah bagaimana beliau merasa sakitnya tetapi tetap memimpin pasukannya dalam pertempuran," jelasnya.
Menurut dia, sosok seperti Jenderal Soedirman itu seharusnya muncul di berbagai lapangan kehidupan dan berbagai spesialisasi, sehingga kemudian mampu membangkitkan kembali semangat juang di berbagai lini kehidupan.
Selain politik kebangsaan melalui dialog kebangsaan, kata dia, kader PKS juga harus menjalankan politik pemberdayaan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Ketika kita ingin memberi, ya kita harus punya sesuatu untuk diberi, kalau kita enggak punya sesuatu yang enggak bisa memberikan. Kita akan berikan ilmu, kita harus punya ilmu dan teknologi," katanya.
Ia meminta kader PKS khususnya yang menjadi bakal calon anggota legislatif yang sudah ditetapkan dalam surat keputusan agar harus terus menjalin silaturahmi dengan para konstituen.
"Jangan kemudian di rumah saja atau tidur saja di rumah, atau bermain medsos," ujarnya.
Ia menegaskan satu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah komunikasi intensif secara langsung dengan masyarakat. Jika makin banyak melakukan komunikasi langsung dengan masyarakat, maka masyarakat pun akan semakin mengenalnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syaikhu mengajak kader PKS di wilayah Banyumas dan Cilacap untuk bersama-sama memenangkan partai itu pada Pemilu 2024 agar bisa mengusung Anies Baswedan menjadi Presiden RI.
Menurut dia, tidak ada yang mustahil dan hal itu terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 saat PKS mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, walaupun saat itu elektabilitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu paling buncit di antara calon-calon yang ada.
"Tetapi apa yang terjadi, kemungkinan terjadilah semangat orang memberikan dukungan, makin hari makin menguat. Sampai akhirnya Alhamdulillah Anies Baswedan mendapatkan 57 persen suara, sehingga bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, hal tersebut dapat dilakukan jika ingin PKS menang dalam Pemilu 2024 dengan memperoleh minimal 57 persen suara meskipun masih riskan muncul gugatan.
Akan tetapi jika di atas 60 persen, dia meyakini hal itu akan membuat PKS lebih tenang dan menang, sehingga bisa mengusung Anies Baswedan sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijawalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.