ERA.id - Sebanyak 783 unit bangunan di Plumpang, Jakarta Utara akan terdampak pembangunan buffer zona atau wilayah aman yang berdekatan dengan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBMM) Plumpang pasca insiden kebakaran beberapa waktu lalu.
Hal itu ditampilkan dalam slide paparan Menteri BUMN Erick Thohir di Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (20/3/2023).
"Update per 16 Maret 2023, pendataan dan perhitungan bangunan terdampak buffer zone 52,5 meter sebanyak kurang lebih 783 unit bangunan," tulis slide paparan Erick Thohir.
Erick mengatakan, jarak buffer zone antara area TBBM Plumpang dengan pemukiman warga hanya 52,5 meter. Meskipun masih terlalu berhimpitan, namun pembangunan ini mendesak untuk dilakukan.
Sebenarnya, jarak tersebut tidak sesuai dengan standar internasional yaitu 500 meter antara objek vital dengan pemukiman warga.
Oleh karena itu, kata Erick, pihaknya akan membangun kanal air. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah apabila kebakaran di area TBBM kembali terjadi.
"Tadi kan rata-rata internasional itu 500 (meter). Karena itu, saah satu buffer zone ini yang diusulkan ada kanal air, supaya mengurangi kalau sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Erick.
Seperti diketahui, Depo BBM milik Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3) malam.
Akibat insiden kebakaran itu menimbulkan puluhan korban meninggal dunia, dan ratusan warga lainnya kehilangan tempat tinggal.
Belakangan, Kementerian BUMN dan Pertamina sepakat memindahkan Depo Plumpang ke tanah milik Pelindo. Prosesnya baru bisa dikerjakan di 2024 mendatang.
Untuk sementara, pemerintah akan membangun buffer zone antara Depo Plumpang dan kawasan pemukiman warga. Hal ini untuk menghindari insiden kebakaran besar terjadi kembali.