ERA.id - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian meminta maaf usai anak buah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, ingin menembak wartawan.
Insiden itu terjadi saat Airlangga diperiksa sebagai saksi di Kejaksaan Agung pada Senin (24/7) malam.
"Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan," kata Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, Selasa (25/7/2023).
Haryo mengatakan, pihak Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memastikan bahwa tak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang berkata 'tembak'.
Menurutnya, Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya. "Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata," kata Haryo.
Sebelumnya, diduga anak buah Airlangga mengancam hendak menembak wartawan saat mengejar wawancara dengan Airlangga.
Peristiwa ini terjadi usai Airlangga diperiksa terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya periode 2021-2022 di Kejaksaan Agung RI pada Senin (24/7) malam.
Insiden tersebut bermula saat Airlangga hendak bergegas menuju mobil Toyota Land Cruiser hitam untuk meninggalkan lokasi. Namun sejumlah awak media berupaya untuk kembali menggali keterangan dari Airlangga.
Di saat bersamaan sejumlah orang berbadan kekar dengan mengenakan kemeja putih yang diduga pengawalnya, tampak berupaya membuka jalan untuk Airlangga agar bisa masuk ke dalam mobil.
Dorong-dorongan pun sempat terjadi hingga salah satu di antara pengawalnya berteriak mengancam menembak jurnalis. "Buka jalan, gue tembak, tembak lo,” teriaknya.