ERA.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menargetkan sebanyak 18 hingga 20 juta suara diraup partainya atau mengambil 100 kursi anggota DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang.
"Pada Pemilu 2019 Nasdem mendapatkan 12,6 juta suara, kita harapkan pada Pemilu 2024 nanti bisa 18 sampai 20 juta suara," kata Surya depan ratusan kader serta Bacaleg Nasdem se Provinsi Aceh, di Banda Aceh, Minggu kemarin.
Surya Paloh menyampaikan, dari tiga kali pesta demokrasi yang telah diikuti Nasdem, telah mendapatkan respons dan dukungan dari publik sejak kehadirannya. Di mana suara yang didapatkan terus bertambah dari seluruh tanah air.
Saat ini, kata dia, Nasdem memiliki sebanyak 59 kursi DPR RI dari 12,6 juta raihan 12,6 juta suara pada Pemilu 2019 lalu. Semua itu berkat doa dan kerja keras yang insya Allah mendapatkan ridha dari Allah SWT.
"Nasdem menargetkan hasil Pemilu 2024 menaikan eskalasi dari menengah menjadi kelas atas. Untuk menjadi kelas atas maka jumlah suara 18-20 juta," ujarnya.
Sebanyak 18-20 juta suara itu, lanjutnya, ditargetkan bisa didapatkan dari masyarakat pemilih di Pulau Jawa 10 juta dan sedikitnya delapan juta dari luar Jawa, dari 84 daerah pemilihan se Indonesia.
"Insya Allah dengan doa, tekad, semangat, kerja keras semua kita akan memperoleh di atas 100 kursi," katanya.
Khusus dari Aceh sebagai tempat kelahirannya, Surya Paloh meminta kepada para kader untuk bisa bekerja keras menyumbangkan empat kursi dari dua dapil di Aceh, sehingga bisa memberikan kontribusi ke nasional.
Surya Paloh mengakui pada Pemilu pertama Aceh sempat menyumbangkan dua kursi DPR RI pada 2014 lalu, kemudian kehilangan kursi di Pemilu 2019.
Karena itu, dirinya mengajak para kader Nasdem di Aceh dapat bekerja keras meraih empati masyarakat Aceh. Melawan catatan sejarah dengan mundur satu langkah, dan maju 100 langkah ke depan.
"Dari yang saya pahami, analisis dan jam terbang, logika, emosi rakyat Aceh saat ini saya yakin empati rakyat Aceh kali ini mendukung. Maka kepada kader, menjaga momen ini jangan terbalik dari empati menjadi antipati," demikian Surya Paloh.