ERA.id - Partai NasDem menyindir Presiden Jokowi yang mengklaim tak pernah cawe-cawe urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tapi berbeda dari kenyataan.
Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi dalam sidang tahunan MPR RI itu seperti menganggap masyarakat bodoh.
"Jokowi di MPR bantah cawe-cawe, rakyat dianggap bodoh semua, ada 'Pak Lurah'," kata Gus Choi di Jakarta, dikutip Senin (28/8/2023).
Dia mengatakan, Presiden Jokowi menganggap masyarakat tak tahu apa-apa. Padahal semua partai politik di pemerintahan dikendalikan olehnya. Menurutnya, hanya Partai NasDem yang tak dikendalikan Presiden Jokowi.
"Rakyat seolah-olah tidak mengerti. Dia melempar itu urusan partai, sesungguhnya semua partai dia yang mengendalikan, kecuali NasDem yang tidak bisa ia kendalikan," kata Gus Choi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya adala kepala negara Indonesia, bukan lurah seperti yang banyak dikodekan oleh para politisi.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Awalnya, dia menyinggung soal dinamika politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang mulai menghangat. Namun, di kalangan partai politik dan politisi kerap kali menyebut kata 'Pak Luruh' jika disinggung mengenai calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita saat ini sudah memasuki tahun politik, suasana sudah hangat-hangat kuku, dan sedang tren ini di kalangan politisi dan parpol, setiap ditanta capres dan cawapresnya, jawabnnya 'belum ada arahan Pak Lurah'," kata Jokowi.
Dia mengaku, awalnya sempat bertanya-tanya siapakah sosok 'Pak Lurah' yang banyak disebut-sebut oleh para politisi dan partai politik itu. Belakangan dia menyadari, 'Pak Lurah' merupakan kode untuk merujuk namanya.
"Saya, saya sempat mikir, siapa ini 'Pak Lurah'. Sedikit-sedikit kok 'Pak Lurah'. Belakangan saya tahu, yang dimaksud 'Pak Lurah' ternyata saya," ucap Jokowi yang disambut tawa seisi Ruang Rapat Paripurna.
Mengetahui hal tersebut, secara tegas Jokowi mengatakan bahwa dirinya adalah presiden RI, bukan seorang lurah. "Iya, saya jawab saja. Saya bukan Lurah! Saya adalah Presiden Republik Indonesia! Ternyata, ternyata 'Pak Lurah' itu kode," kata Jokowi.