ERA.id - Jurnalis Senior Najwa Shihab merespons pernyataan Ganjar Pranowo dalam program Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada (UGM), tentang pentingnya dunia pendidikan di Indonesia.
"Jadi bukan soal tersinggung, biasa saja, agar tidak ke mana-mana. Pernyataan Ganjar Pranowo maksudnya tentang pentingnya institusi pendidikan, untuk mendapatkan orang-orang terbaik," kata Najwa, Kamis kemarin.
Menurut Najwa, konteks pembicaraan Ganjar adalah pentingnya dunia pendidikan diisi oleh orang-orang baik dan yang terbaik. Sebab, hal itu akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga sumber daya manusia (SDM) Indonesia semakin meningkat.
Dalam program itu, Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen, bukan bekerja di bidang lain.
Dalam konteks itu, Najwa menjelaskan saat itu ia merespons pernyataan Ganjar karena ingin mengetahui yang dimaksud dari Ganjar. Sebab, pernyataan itu bisa disalahpahami oleh publik.
"Saya tentu perlu merespons saat itu, karena tugas jurnalis, menjernihkan apa yang mungkin masih abu-abu. Makanya saya katakan bahwa profesi jurnalis itu membanggakan," katanya menegaskan.
Najwa berharap masyarakat memahami apa yang menjadi isi pembicaraan dalam program tersebut. Serta, tidak berpolemik dengan adanya informasi yang tidak lengkap dan tidak jelas konteksnya.
"Saya senang dengan antusiasme publik terhadap berbagai isi dialog kemarin, tapi juga berharap publik jangan terjebak hanya fokus ke potongan-potongan detil dan kontroversial dari percakapan. Tapi sesuai tujuan awal acara ini diadakan, bisa melihat secara utuh gagasan-gagasan atau visi programatik dari tiap bacapres," jelas Najwa.
Kata dia, yang penting saat ini semua sepakat, tiap profesi, baik jurnalis, MC, politikus, guru dan dosen, juga profesi lain, punya peran pentingnya masing-masing. Dan di tiap-tiap profesi, sangat dibutuhkan orang-orang terbaik.
Sekadar informasi, pernyataan Ganjar yang menjadi polemik itu dalam program Mata Najwa on Stage di Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (19/9).
Saat itu, Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen. "Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?" kata Ganjar.
"Siapa Mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC" jawab Najwa.
"Bukan, bukan, jurnalis lah kalau begitu," timpal Ganjar. Pernyataan itu pun viral di media sosial.