ERA.id - Ketua Umum DPP Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI), Wargiyati memberikan jersey Manchester United nomor 8 pada Ketua Dewan Pembina DPP PAPDESI Ganjar Pranowo.
Jersey itu bernomor punggung 8 dan bertuliskan nama Ganjar. Diketahui, di Manchester United, nomor tersebut dimiliki oleh gelandang serang Bruno Fernandes.
Ganjar tampak senang dan bahagia mendapatkan jersey klub yang didukung dan disukainya selama ini.
Wargiyati memberikan jersey itu seusai Ganjar membuka rapat kerja nasional (Rakernas) DPP PAPDESI ke-2 dengan tema 'Mendorong Pemerintah Segera Mengesahkan Revisi Terbatas UU No 6 tahun 2014 tentang Desa'.
Ganjar menilai jersey itu sebagai simbol seseorang harus kuat mental dalam medan perjuangan. "Dari jersey ini kita bisa belajar bahwa siapapun harus kuat mental dari segala medan," tulis Ganjar dalam akun instagramnya pribadinya, @ganjar_pranowo.
Ganjar juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan pengabdian para kepala desa se-Indonesia kepada masyarakat. "Makasih ya temen-temen kepala desa atas segala kehangatan dan persaudarannya selama ini," ujar Ganjar.
Sementara Wargiyati mengatakan angka delapan di jersey itu dianggapnya bagus. "Angka delapan itu kan menurut saya angka yang paling bagus. Angka delapan itu enggak ada putusnya, enggak ada putus-putusnya kan, berkelanjutan terus," kata Wargiyati.
Terkait dengan penafsiran warna, angka dan pemberian jersey dari kepala desa kepada Ganjar tersebut, Wargiyati mempersilakannya. Sebab, semua orang punya perspektif masing-masing. "Teman-teman bisa mengartikan sendiri," ucapnya.
Dalam pembukaan rakernas tersebut, Ganjar yang berprinsip 'Tuanku ya Rakyat' ini meminta kepada para kepala desa untuk mengutamakan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa. "Saya titip ya, mari kita bicara betul-betul kepentingan desa, makmurkan desa dan warganya," tegas Ganjar.
Menurut mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini, para kepala desa sudah mengetahui tata kelola bagaimana cara memajukan desa, aturan yang harus diikuti hingga sudah dimengerti hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika menjabat kepala desa.
Bahkan, Ganjar memuji perkembangan badan usaha milik desa (Bumdes) yang sudah maju dan inovasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat desa.
Ganjar juga mendorong agar para kepala desa bekerja sama dengan aparat penegak hukum supaya mendapatkan pendampingan secara hukum dalam mengambil kebijakan di desa. "Tidak ada korupsi, titip-titip, jangan ada korupsi, betul-betul saya titip," tegas Ganjar.
Hadir dalam rakernas DPP PAPDESI ke-2 ini lebih dari 1.000 kepala desa dari seluruh Indonesia, seperti dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Maluku.