ERA.id - Wacana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan diisi dua poros belakangan menguat. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo rumornya berpeluang berpasangan sebagai capres dan cawapres.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menegaskan, partainya tidak akan mengurak poros yang sudah terbentuk saat ini.
"PDIP tidak dalam posisi ingin tiga poros, dua poros. Posisi PDIP mengapresiasi poros-poros yang sudah terbentuk, kami tidak akan merusak poros-poros yang sudah ada, kami menghormati semua itu," kata Said di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).
Dia mengatakan, apabila memaksakan agar Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasang calon saja maka hanya akan membuat nama PDIP menjadi buruk.
"Karena kalau PDIP melakukan intervensi terhadap poros-poros yang ada, ingin dua poros atau sebagainya, betapa buruknya wajah PDI Perjuangan, kami tidak akan melakukan itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu kembali menegaskan bahwa bagi PDIP yang sudah pasti saat ini adalah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Dia bahkan mengatakan, bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar juga akan diumumkan dalam waktu dekat. Mengingat waktu pendaftaran ke KPU sudah semakin dekat.
"Kalau dari PDI Perjuangan, satu-satunya yang sudah clear and clean, Pak Ganjar Pranowo (capres). Wakilnya akan menyusul dan tidak akan lama lagi, toh pendaftarannya terakhir tanggal 25 (Oktober)," ucap Said.
Sebelumnya, pada Rabu (20/9), bakal calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo juga membuka peluang berduet dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," tambah Ganjar.
Sementara Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pihaknya tidak akan memaksakan diri dalam menanggapi wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
"Tentu kita tidak akan memaksakan diri, enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023) dikutip dari Antara.