ERA.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah menjamin semua warga negara memiliki akses untuk membeli beras agar tidak semakin terbebani oleh kenaikan harga bahan pangan utama itu akibat El Nino
"Pemerintah harus menjamin akses masyarakat untuk membeli beras, apakah di pasar, di gudang, atau di mana pun," kata Pengurus Harian YLKI Indah Sukmaningsih di Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (10/10/2023).
Selain perihal akses, lanjut Indah, pemerintah juga harus dapat meyakinkan masyarakat terkait stok dan ketersediaan beras, apakah mencukupi atau justru mengalami kekurangan.
Hal itu dapat diwujudkan dengan pengecekan langsung ke pasar maupun di gudang-gudang penyimpanan milik Bulog secara rutin.
"Selain dua hal itu, yang tidak kalah penting adalah stimulus agar masyarakat memiliki daya beli," ujarnya.
Menanggapi adanya arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang mengajak masyakarat untuk beralih ke sumber pangan karbohidrat selain beras, Indah mengatakan bahwa hal itu harus ditunjang juga dengan ketersediaan sumber pangan alternatif yang dimaksud.
"Jika beralihnya ke jagung atau tiwul ya harus dipastikan juga kecukupannya," kata dia.
Transisi konsumsi terhadap sumber pangan selain beras juga dinilainya memerlukan waktu lama mengingat mayoritas penduduk di tanah air menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-hari.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Sepetember 2023, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp6.514 per kg atau naik 11,69 persen dan ditingkat penggilingan berada di harga Rp6.682 per kg atau naik 11,75 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Pada September 2023 BPS juga melaporkan bahwa harga rata-rata beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp12,900 per kg, naik sebesar 9,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.685 per kg atau naik sebesar 10,55 persen.