Prabowo Bela Jokowi Soal Dinasti Politik: Wajar Saja, PDIP Juga Begitu

| 25 Oct 2023 08:16
Prabowo Bela Jokowi Soal Dinasti Politik: Wajar Saja, PDIP Juga Begitu
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. (Antara)

ERA.id - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto menjawab tudingan dinasti politik yang tengah dibangun Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, membangun dinasti politik merupakan hal yang wajar. Dia mengatakan, banyak partai politik yang  menerapkan dinasti, salah satunya PDI Perjuangan.

"Dinasti politik itu adalah sesuatu yang wajar, wajar. Kalau kita jujur, anda lihat disemua partai, termasuk PDIP, ada dinasti politik, dan itu tidak negatif," kata Prabowo saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2023).

Dia juga mencontohkan dirinya sendiri yang merupakan hasil dinasti politik. Secara terang-terangan, Prabowo mengungkapkan ayah dan kakeknya adalah tokoh politik di Indonesia.

"Saya dari dinasti politik. Saya putranya Soemitro Djojohadikusumo, saya cucunya Margono Djojohadikusumo. Kami dinasti, dalam arti, keluarga kami selalu berjuang untuk rakyat," kata Prabowo.

Oleh karena itu, dia meminta publik yang selalu memandang negatif soal dinasti politik. Dia juga menekankan, isu tersebut jangan dipolitisasi jelang Pemilu 2024.

Ketimbang menyerang dengan isu dinasti politik, Prabowo mengajak publik untuk lebih mengenal program-program yang akan dikampanyekannya.

"Salahnya apa (dinasti politik)? Jangan dipolitisasi. Soal umur dibilang ini terlalu muda, itu terlalu tua, jadi gimana? Kita mau berbakti, jadi jangan membuat kabur, kasihan rakyat," kata Prabowo.

"Pelajarilah program kami, pelajarilah semua pasangan calon. Nilai yang mana yang lebih mampu membawa kebaikan, kemakmuran kepada bangsa dan negara, dan monggo, rakyat yang akan menentikan," imbu menteri pertahanan itu.

Diketahui, Presiden Joko Widodo dituding tengah membangun dinasti politik dengan menerjunkan putra-putranya ke dunia politik.

Hal itu bermula sejak putra bungsunya Kaeasang Pangarep didapuk sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Tudingan semakn menguat pasca Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin iparnya yaitu Anawar Usman, mengabulkan sebagian gugatasn salah satu uji materi terkait syarat calon presiden dan calon wakil presiden.

MK memutuskan syarat capres-cawapres yaitu berusia 40 tahun atau pernah maupun sedang menjabat jabatan dari hasil pemilu termasuk pilkada dalam hal ini kepala daerah.

Pasca putusan MK, putra sulung Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diusulkan Partai Golkar sebagai bacawapres mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. 

Rekomendasi