TNI Bantah Kasus Prajurit di Papua Barat Bacok Komandannya Sendiri karena Pernyataan Rasis Saat Apel

| 26 Oct 2023 17:20
TNI Bantah Kasus Prajurit di Papua Barat Bacok Komandannya Sendiri karena Pernyataan Rasis Saat Apel
Tangkapan layar

ERA.id - Viral di media sosial, Dansatdik Secata Rindam XVIII Kasuari Letkol Inf Tamami dibacok anak buahnya yakni Praka DRB.

Aksi pembacokan yang terjadi pada Sabtu (21/10/2023) lalu terjadi disebut-sebut lantaran adanya pernyataan rasisme oleh Letkol Inf Tamami saat apel pagi.

Dikutip dari akun Twitter @mindaart, Praka DRB membacok kepala komandannya sendiri usai apel pagi di kantin Secata.

Akun tersebut juga mengunggah video Letkol Inf Tamami yang mengeluarkan kata-kata menghina kepada anak buahnya saat apel pagi.

Dalam narasi di video itu, pernyataan menghina dan diduga rasis oleh Inf Tamami yang menjadi pemicu.

Menanggapi hal tersebut, Kapendam Kasuari XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan membenarkan adanya aksi pembacokan yang dilakukan oleh Praka DRB.

Namun, dia membantah jika aksi itu dilakukan karena ada ucapan bernada rasis seperti yang beredar di media sosial.

"Tidak ada bicara terkait rasis itu, tidak ada. Itu video yang beredar adalah untuk memprovokasi orang. Anda lihat dalam video itu berpangkat mayor, berbeda dengan pangkat korban saat ini," jelas Kolonel Inf Syawaludin kepada Era melalui sambungan telepon pada Kamis (26/10/2023).

Dia berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan adanya informasi yang ada di media sosial itu.

Syawaludin mengatakan aksi pembacokan terjadi karena Praka DRB sakit hati lantaran ditegur oleh komandannya saat apel.

Menurut dia, teguran kepada Praka DRB karena prajurit tersebut melakukan kesalahan yakni berkelahi dengan masyarakat pada Minggu (15/10/2023) lalu.

"itu berkaitan dengan masyarakat di luar, komandannya minta Praka DRB harus baik dengan masyarakat, karena saat itu dia pulang gereja kemudian dihadang oleh masyarakat yang sedang mabuk. akhirnya oknum masyarakat itu dipukul" jelas dia.

"kemudian Praka DRB dongkol tak terima ditegur komandannya," kata dia.

Rekomendasi