ERA.id - Ketua Divisi Kampanye Nasional Bappilu DPP Partai Hanura, Jimmy Charles Kawengian menilai suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD takkan terpengaruh dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka yang jadi cawapres Prabowo.
Menurut dia, masyarakat sudah paham mana sosok pemimpin yang memiliki prestasi dan mana yang maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena pengaruh orang tua.
“Masyarakat sudah semakin pintar dan jeli melihat siapa pemimpin yang berhasil ketika menjadi kepala daerah dengan berbagai gebrakan. Kalau dua tahun menjabat, kan belum terlihat mana yang bisa diandalkan dari prestasinya,” ujar Jimmy, Kamis kemarin.
Dia menilai Ganjar yang menjabat Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun telah melakukan banyak gebrakan yang hasilnya bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Mahfud yang 'kenyang' pengalaman di lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif merupakan tokoh serta pakar hukum yang terbukti bersih dan menjadi 'pendekar' penegakan hukum di Indonesia.
“Dari tiga pasangan calon, hanya Ganjar-Mahfud yang benar-benar akan memperhatikan dan hak-hak hukum masyarakat untuk mencari kebenaran di tiap proses yang dijalankan. Ganjar-Mahfud merupakan pemimpin terbaik untuk gantikan Jokowi-Ma’ruf,” katanya.
Jimmy mengatakan Ganjar-Mahfud tidak melihat kehadiran Gibran sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo sebagai ancaman.
Kehadiran putra sulung Presiden Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2024 itu, justru menjadi semangat bagi 'mesin' partai koalisi Ganjar-Mahfud serta relawan, untuk semakin solid dan merapatkan barisan memenangkan kontestasi Pilpres.
“Ganjar yang sudah memimpin Jateng dua periode dengan berbagai gebrakan dan prestasi,” jelas Jimmy.
Oleh karena itu dia meyakini Pulau Jawa sebagai battle ground Pilpres 2024, dapat dikuasai pasangan Ganjar-Mahfud.
Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng meyakini pasangan Ganjar-Mahfud dapat menguasai dan memenangkan suara di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah yang merupakan battle ground kontestasi Pilpres 2024.
“Jawa Tengah memang tak terhindarkan jadi battle ground, tetapi kami yakin Jateng tetap akan menjadi kandang utama Ganjar-Mahfud,” kata Yusuf.
Keyakinan itu menurut dia sangat beralasan karena Ganjar sukses memimpin Jateng selama 10 tahun dan PDIP memiliki basis massa yang solid dan loyal di wilayah tersebut.
“Pasangan Ganjar-Mahfud sangat yakin menang. Gagasan, integritas dan track record yang baik menjadi keunggulan,” ujarnya.