ERA.id - DPP PDI Perjuangan menerima audiensi Duta Besar Inggris untuk Indonesia yang baru, Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).
Audiensi itu dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristinyanto, Ketua DPP PDIP bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, dan anggota DPR RI Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira.
Menariknya, Hasto menerima audiensi itu dengan mengenakan pakaian berwarna hitam, sementara elite partai lainnya memakai baju berwarna merah. Dia mengungkapkan, pakainnya itu melambangkan keprihatinan atas mundurnya demokrasi di Indonesia.
"Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan," kata Hasto melalui keterangannya.
Dia juga menyinggung bagaimana totalitas dukungan PDIP terhadap Presiden Joko Widodo, namun justru dibuat kecewa.
"Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai presiden dengan total. Namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini," ucapnya.
Adapun audiensi dengan Dubes Inggris Dominic itu merupakan bagian dari komitmen PDIP melakukan institusionalisasi partai politik dalam rangka meningkatkan demokratisasi di Indonesia.
Dalam pertemuan, Hasto memaparkan sejarah kantor PDIP saat mengalami serangan masa Orde Baru. Saat itu kantor PDIP menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral yang sangat luas dari masyarakat. Lalu diceritakannya langkah-langkah memodernisasi partai termasuk dengan membangun 129 kantor partai serta tiga sekolah partai.
Mengenai situasi terkini di Indonesia, Hasto mengatakan PDIP saat ini bersiap diri menuju Pemilu dengan banyak melakukan konsolidasi. Diceritakannya soal pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang baru saja diumumkan.
"Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diumumkan oleh Ibu Megawati di kantor ini. Ketika pasangan itu diumumkan, inilah jawaban PDIP dalam menghadapi problematika yang ada saat ini. Kami mendengar aspirasi masyarakat dengan mengumumkan pasangan calon ini. Kami percaya paslon Ganjar-Mahfud akan menjadi terang keadilan, mempercepat kemakmuran dengan memberantas KKN", lanjut Hasto.
Dia juga mengatakan melalui berbagai survei, untuk Pemilu Legislatif, PDIP menempati peringkat pertama. Atas hal itu, Dubes Dominic mendengar anstusias.
Dubes Dominic mengatakan dirinya menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Senin (23/10).
"Beberapa hari lalu saya menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo. Ini kunjungan pertama saya. Ke Kantor PDIP, terima kasih atas sambutannya," ucap Dubes Dominic.
Pertemuan berlangsung hangat selama 1 jam. Dubes Dominic menyebut sedang mencari kediaman permanen selama masa tugasnya di Indonesia. "Sepertinya tidak jauh dari Kantor PDIP. Sehingga sesekali nanti bisa ngopi bareng," kata Dubes Dominic yang mengundang tawa Hasto.
Mengakhiri pertemuan Hasto menyerahkan Buku Mustikarasa tentang resep masakan Nusantara yang disusun pada masa Pemerintahan Soekarno dan Buku Pancasila versi Bahasa Inggris.
Sambil melepas Dubes Dominic, Hasto menjelakan makna tulisan Satyam Eva Jayate yang tertulis di dinding lobby. Hasto menambahkan, Pemilu tahun 2024 merupakan tantangan berat untuk demokrasi Indonesia, untuk itu penting bagi masyarakat Internasional pun memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.