ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, akan mengevaluasi pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam menyampaikan pandangannya ke publik.
Hal tersebut merespons merosotnya elektabilitas Ganjar di sejumlah hasil survei akibat seringnya melontarkan kritikan terhadap pemerintah.
"Mas Ganjar dan Pak Mahfud itu mungkin melakukan hal-hal atau suatu pernyataan yang memang harus dievaluasi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Di samping itu, merosotnya elektabilitas Ganjar-Mahfud juga akan menjadi bahan evaluasi bagi Tim Pemenangan Nasional (TPN).
Menurutnya, memang ada sejumlah hal yang harus diperbaiki untuk membantu pemenangan pasangan yang diusung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo itu di Pilpres 2024.
"Untuk TPN dan partai-partai yang mendukung Mas Ganjar itu akan menjadi evaluasi bagi kami dan tantangan untuk bisa ke depannya itu memperbaiki," ucap Puan.
Meksi begitu, Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud itu meyakini, apapun yang disampaikan oleh paslon yang didukungnya sudah berdasarkan data dan fakta yang terjadi.
"Tapi kami meyakini bahwa apapun yang disampaikan itu sudah ada datanya," ucap Ketua DPR RI itu.
Diketahui, elektabilitas Ganjar menunjukan penurunan dibandingkan dua kandidat lainnya yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baru-baru ini Ganjar melontarkan kritikan terhadap pemerintah. Dia memberikan raport merah terhadap penegakan hukum di Indonesia selama era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
memberi nilai 5 dari skor maksimal 10 untuk pemerintah, dalam hal penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi dan demokrasi.
Penilaian tersebut diutarakan oleh Ganjar dalam sebuah forum dialog Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (18/11)
Ganjar memberi nilai merah itu dengan melihat imbas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal usia capres-cawapres, yang akhirnya membuat anak Presiden Jokowi melenggang ke arena Pilpres 2024.
"Kasus kemarin kan menelanjangi semuanya dan kita dipertontonkan soal itu, dengan kasus ini jeblok, poinnya lima (dari 1-10)," kata Ganjar.