ERA.id - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama operator dan pemangku kepentingan lainnya telah memastikan kesiapan pengoperasian 12 rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek mulai Selasa.
"Penambahan trainset ini sangat berdampak pada waktu tunggu kereta satu dengan kereta berikutnya (headway). Berkurangnya headway semoga dapat memenuhi harapan masyarakat yang memilih LRT Jabodebek sebagai transportasi publik karena waktunya lebih efisien," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam keterangannya yang diterima di Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (21/11/2023).
Ia menyampaikan jumlah 12 trainset tersebut setelah ada tambahan empat set yang telah selesai menjalani pembubutan roda.
Menurut dia, penambahan rangakain ini berdampak pada headway saat peak maupun off-peak hour sebagai berikut:
Headway Peak Hour (05.00-10.00 dan 15.00-21.00 WIB):
Stasiun Jatimulya/Harjamukti menuju Cawang dari 30 menit menjadi 18,5 menit
Stasiun Cawang menuju Dukuh Atas dari 15 menit menjadi 9,3 menit
Headway Off-Peak Hour (10.00-15.00 WIB):
Stasiun Jatimulya/Harjamukti menuju Cawang dari 60 menit menjadi 37 menit
Stasiun Cawang menuju Dukuh Atas dari 30 menit menjadi 18,5 menit
Sebelumnya, kondisi aus yang ditemukan pada roda LRT Jabodebek telah dilakukan penanganan dengan cara pembubutan roda dan memperhalus profil permukaan serta memberi cairan pelumas pada rel LRT Jabodebek.
"Alhamdulillah, pascadilakukan grinding dan pelumasan ini, sudah tidak ditemukan aus pada roda sehingga 12 trainset (TS) yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman," ujarnya.
Lebih lanjut, Risal menjelaskan bahwa proses pembubutan roda dan pelumasan terus dikebut dan diharapkan dapat segera tuntas, sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada seluruh pengguna LRT Jabodebek.
Ia menegaskan DJKA akan terus berupaya untuk dapat mengakomodasi kebutuhan penumpang LRT Jabodebek.
Dengan beroperasinya 12 trainset yang akan dimulai hari ini, maka total frekuensi perjalanan per hari pada masing-masing lintas yaitu Bekasi dan Cibubur menjadi 80 KA dengan total keseluruhan frekuensi perjalanan menjadi 160 KA per hari.
"Diharapkan LRT Jabodebek akan segera dapat beroperasi dengan normal, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang besar dari pembangunan yang bertujuan untuk shifting pengguna kendaraan pribadi kepada transportasi massal," katanya.