ERA.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo sempat menyebut penegakan hukum di Indonesia di era Jokowi memiliki nilai 5. Ia mengaku mendapatkan kritik dan dianggap menyerang Jokowi.
"Saya tidak menyerang Pak Jokowi, saya menjawab pertanyaan dari Uceng (Zainal Arifin Mochtar) yang nakal saja. Saya tidak ada kebencian sama sekali, saya hanya melihat sebuah realitas-realitas yang hari muncul. Jadi mohon maaf kalau ada yang tersinggung," kata Ganjar di Youtube Akbar Faisal Uncencored, dikutip Selasa (5/12/2023).
Ia menyebut penilaiannya ini berdasarkan data dan fakta, bahkan secara publik dan objektif bisa melihat. Kalau pun ada yang menilai berbeda maka ia juga tak mempermasalahkannya. Meski begitu ia mengakui skor penegakan hukum Indonesia memang menurun.
"Saya di WA banyak sekali, Mas Ganjar nyerang. Nggak, nggak. Tapi sebagai sahabat, sebagai teman, karena ada civil society yang bicara, kan kita mesti mengingatkan, benar dong. Itu rasa cinta kita loh," katanya.
Lebih lanjut, Ganjar juga dinilai menyerang Mahfud. Ia pun membantahnya. Ia mengaku memang menjawab spontan saja.
"Bahwa kejujuran penting, mengingatkan penting. Mungkin tidak semua bisa mendengarkan dengan nyaman. Tapi itulah ketulusan yang saya sampaikan, tanpa kebencian loh," katanya.
Ganjar pun menceritakan pada suatu kesempatan ada momen Jokowi mengatakan agar saling mendukung dan mempersilakan Ganjar mengkritiknya. Ia menyebut Jokowi sangat demokratis.
"Dan itu biasa saya lakukan. Kritik saya pertama pada saat beliau habis dilantik. Ingat nggak kenaikan BBM, saya komunikasi sama beliau," kata Ganjar.