ERA.id - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya akan melaporkan soal pencopotan baliho pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga di Banten ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kami juga melaporkan ke Bawaslu agar hal tersebut diperhatikan sebagai bagian dari fungsi pengawasan pemilu yang jurdil," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).
Menurutnya, masifnya pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu menunjukan adanya kekhawatiran dari pihak yang menginginkan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam satu kali putaran.
"Kalau kita lihat, pencopotan baliho Pak Ganjar-Mahfud yang masif ini menunjukan kekhawatiran dan juga adanya target menang satu putaran yang coba dipaksakan dengan berbagai cara," ucapnya.
Menurutnya, selain pencopotan baliho, juga banyak pihak yang diintimidasi. Mulai dari jurnalis hingga mahasiswa.
Namun, Hasto menegaskan bahwa berbagai langkah intimidasi termasuk pencopotan baliho tidak akan menyurutkan semangat untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud.
"Maka yang terjadi kekuatan dari rakyat untuk bersama Pak Ganjar-Mahfud, semua bergerak dengan rakyat," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, TPN Ganjar-Mahfud mengatakan 70 spanduk pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga di Banten mendadak hilang dalam hitungan jam.
Direktur Hukum dan Kajian TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy mengatakan, spanduk-spanduk tersebut dipasang pada siang hari pada Selasa (12/12), untuk menyambut kedatangan Mahfud di Banten pada hari ini. Namun, pada pukul 3:00 WIB, seluruh spanduk yang dipasang sudah tidak ada.
"Iya, kami mendapat informasi kemarin ada spanduk, 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten dipasang pada siang hari, tetapi pada 3 pagi, sudah hilang," kata Ronny di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
"Jadi 70 spanduk untuk menyambut Pak Mahfud, di mana spanduk itu berisi foto Pak Ganjar juga, hilang," imbuhnya.
Ronny mengaku TPN sudah mengantongi bukti-buktinya. Pihaknya kini bertanya-tanya siapa yang melakukan perbuatan itu.
Sebab, dia merasa aneh jumlah spanduk yang terbilang cukup banyak, bisa menghilang dalam hitungan jam.
"Ini kita bertanya-tanya siapa yg bisa melakukan ini dlm jangka waktu pada pagi hari," ucapnya.