ERA.id - Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyindir para warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tidak menyoblos AMIN pada Pilpres 14 Februari 2024.
Cak Imin mengungkapkan dirinya sebelum dilahirkan pada 24 September 1966 lalu sudah menjadi Warga NU asli. Terlebih lagi kakeknya merupakan salah ulama pendiri NU yakni KH Bisri Syansuri.
"Saya orang Jawa Timur, sudah NU sebelum lahir, kenapa sudah NU sebelum lahir? Bapak saya, ibu saya yang nikahkan pendiri NU, jadi memang sudah direncanakan cucunya kalau pasti harus jadi NU," kata Cak Imin, saat sambutan di konsolidasi Relawan AMIN di Surabaya, Rabu (10/1/2024).
Oleh karenanya, Cak Imin mengungkapkan apabila warga NU tidak memilihnya pada Pemilu Presiden 2024 nanti. Ia menilai warga NU keterlaluan.
"Jadi lek onok wong (kalau ada orang) NU, enggak nyoblos wong NU sing asli (yang asli) berarti kebangeten (keterlaluan), berarti kebangeten," ucapnya di hadapan ribual relawan AMIN di gedung DBL Graha Pena Surabaya.
Lebih lanjut Ketua Umum PKB ini menyampaikan bahwa dirinya sudah mendapatkan perintah dari para kiai dan Dewan Syuro PKB untuk maju sebagai capres atau cawapres sejak 2019 silam. Hal itu diperkuat dengan hasil Muktamar PKB di Bali.
"Alhamdulillah saya ini 2019 diperintah oleh PKB, terutama kiai-kiai dewan syuro, pokoknya Ketua Umum (Imin) harus maju, mau capres mau cawapres yang penting mengisi kepemimpinan nasional," terangnya.
Ia pun bersyukur, pada akhirnya, takdir mempertemukan dirinya untuk menjadi Cawapres mendampingi Capres Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
"InsyaAllah warga Nahdliyin bersatu untuk kader yang maju dalam pilpres yang akan datang," pungkasnya.