Singgung Subsidi BBM Tak Tepat Sasaran, Anies Janjikan Ubah Sistem Penyaluran

| 15 Jan 2024 13:14
Singgung Subsidi BBM Tak Tepat Sasaran, Anies Janjikan Ubah Sistem Penyaluran
Capres 2024, Anies Baswedan. (Antara)

ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan menyinggung soal subsidi bahan bakar minyak (BBM) banyak yang tak tepat sasaran. Menurutnya, program ini kedepannya perlu dikoreksi apabila dia memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan di sela-sela kegiatan kampanyenya di Ambon saat menghadiri acara Desak Anies pada Senin (15/1/2024).

"Kami melihat, bahwa banyak sekali subsidi BBM yang tidak tepat sasaran," kata Anies.

Dia lantas membeberkan data-data dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Dari data yang dimiliknya, subisidi solar misalanya, 89 persen hanya dinikmati dunia usia. Kemudian 11 persen untuk keluarga, namun dari jumlah itu, hanya 5 persen saja yang tersalurkan untuk keluarga tidak mampu, termsuk petani dan nelayan.

Begitu juga dengan pertalite. Sebanyak 86 persen disubsidi untuk keluarga, namun hanya 20 persen saja yang tersalurkan untuk keluarga prasejahtera.

"Ini kondisi yang harus kita ubah, agar subsidi itu diterima oleh mereka yang membutuhkan, bukan subsidi diterima oleh mereka yang sudah berkemampuan, ini potret kenyatannya," kata Anies.

Dia juga menyinggung, kelangkaan BBM juga disebabkan oleh penetapan harga di bawah harga pasar. Oleh karena itu, Anies menilai, program subsidi BBM kedepannya perlu dikoreksi.

"Ini harus dikoreksi. Jadi faktor pengendaliannya itu jangan diserahkan pada mekanisme kuota. Kita harus siapkan sistem yang baru, sehingga itu menjadi tepat sasaran," ucapnya.

Selain itu, kedepannya juga perlu ada kejelasan siapa target dari subsidi BBM baik solar maupun pertalite. Sehingga, bantuan dari pemerintah tepat sasaran kepada rakyat yang membutuhkan.

Mantan guberur DKI Jakarta itu pun menegaskan, apabila memenangkan Pilpres 2024, dia pastikan sudah memiliki sistem yang jelas untuk subsidi BBM.

"Jangan sampai yang membutuhkan petani, nelatan, keluarga prasejahtera, justru gagal mendapatkan yang subsidi. Karena tidak disiapkan sistemnya, kita akan siap dengan sistemnya untuk bisa menjangkau mereka yang membutuhkan," pungkasnya. 

Rekomendasi