ERA.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan menyelidiki aksi peretasan terhadap akun Instagram Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD oleh pihak tak dikenal.
"Memang kita sedang melakukan penyelidikan mengenai hal ini," kata Deputi Bidang Hukum TKN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).
Menurutnya, aksi peretasan itu semakin menunjukkan adanya kecurangan yang semakin masif jelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Tidak saja pada percakapan-percakapan atau instruksi-instruksi di sebuah pertemuan, tapi juga masuk kepada akun-akun personal, akun-akun pribadi dari Pak Mahfud, mungkin juga nanti yang lainnya," ucap Todung.
Lebih lanjut, Todung mengatakan, TPN Ganjar-Mahfud mempertimbangkan mengambil langkah hukum atas aksi peretasan tersebut.
Dia juga meminta pihak aparat penegak hukum serius memproses kasus-kasus yang berkaitan dengan kecurangan pemilu.
"Kita akan mengambil upaya-upaya hukum. Tapi kita juga mohon pihak kepolisian untuk betul-betul proaktif bertindak menegakan hukum, tidak bisa hanya mendengar atau menunggu pengaduan," kata Todung.
Sementara Sekretaris TKN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menambahkan, masyarakat harus menjadikan ponsel sebagai alat perjuangan. Mereka diminta merekam setiap aktivitas yang mencurigakan jelang pencoblosan 14 Februari mendatang.
"Handphone harus menjadi alat perjuangan dan rakyat, masyarakat silakan setiap ada pertemuan-pertemuan yang mencurigakan bawalah alat-alat perekam," kata Hasto.
"Sehingga mereka yang mencoba menyalahgunakan kekuasaan akan berhadapan dengan kekuatan rakyat," imbuh Sekjen PDI Perjuangan tersebut.
Hasto bilang sudah banyak intimidasi atau kecurangan yang terendus karena inisiatif masyarakat merekam kejadian.
"Ini menunjukkan kekuatan perlawanan," tegasnya.
Sebelumnya, akun Instagram milik Mahfud terlihat mengunggah sebuah video yang menampilkan beberapa orang dengan seragam militer saling menyundul bola. Video itu disertai unggahan dengan huruf dan bahasa asing. Video tersebut kini sudah dihapus.