Survei Indikator Mencatat Pesona Jokowi di Mata Warga NU Jatim Diganggu Anies-Muhaimin

| 01 Feb 2024 18:35
Survei Indikator Mencatat Pesona Jokowi di Mata Warga NU Jatim Diganggu Anies-Muhaimin
Capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). . ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah.

ERA.id - Hasil survei Indikator menyebut bahwa Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung Presiden Jokowi.

"NU merupakan pendukung utama pasangan capres-cawapres yang dipersepsikan merupakan pasangan yang lebih didukung dan akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo, yaitu Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, terutama dari kelompok yang aktif sebagai anggota organisasi NU," kata Founder & Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam paparan daring yang dipantau di Surabaya, Kamis (1/2/2024).

Burhanuddin menjelaskan hal itu dilatarbelakangi bahwa warga Jawa Timur cenderung lebih tinggi dalam mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi. Paling tidakm dalam setahun terakhir (sejak Desember 2022), tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi selalu lebih tinggi dari rata-rata warga nasional.

"Pada temuan terakhir, lebih dari 80 persen warga Jawa Timur cukup atas sangat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo, di hampir setiap segmen demografi dan wilayah. Tingkat kepuasan agak rendah di sekitar wilayah Jatim-II dan Jatim-V, tapi secara rata-rata masih di atas 70 persen," katanya.

Selain itu, wilayah Jawa Timur merupakan wilayah dengan konsentrasi warga NU terbesar. Rata-rata sekitar 52.4 persen warga Muslim nasional merasa sebagai bagian dari organisasi NU, dan terutama di Jawa Timur. "Rata-rata sekitar 80.8 persen warga Muslim Jawa Timur merasa sebagai bagian dari organisasi NU," ucapnya.

Begitu juga dengan afiliasinya di dalam organisasi NU. Kurang lebih sekitar 9-10 persen warga nasional merupakan anggota aktif organisasi NU, 12-13 persen anggota tapi tidak aktif atau secara total sekitar 24 persen merupakan anggota organisasi NU, baik yang aktif atau tidak aktif.

"Dan di Jawa Timur, proporsi anggota NU lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional, sekitar 31 persen anggota aktif, 26 persen anggota tidak aktif, atau secara total sekitar 57 persen," tutur Burhanuddin.

Dalam survei tersebut, pada basis NU, kepuasan terutama lebih tinggi pada kelompok yang semakin aktif dalam organisasi tersebut, karena itu NU merupakan kekuatan utama yang menjaga kredibilitas Presiden Jokowi di Jawa Timur.

Namun demikian, mayoritas warga cenderung menganggap bahwa pandangan tokoh terkait capres/cawapres merupakan hal yang penting, dan meski tidak lantas mengikuti seruan atau anjurannya untuk memilih pasangan tertentu, tapi kelompok yang lebih besar kemungkinannya untuk mengikuti seruan/anjuran tersebut tampak cukup besar, terutama anjuran dari tokoh kiai/ulama.

"Oleh karena itu ke depan, jika simpul-simpul utama warga NU di Jawa Timur masih bisa setia kepada Presiden Jokowi, maka kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan mempertahankan dominasinya," katanya.

"Tapi jika simpul-simpul tersebut tidak bisa dijaga, kemungkinan basisnya akan menyusut signifikan, dan sejauh ini yang tampak potensial menarik insentif tersebut adalah pasangan Anies-Muhaimin," tambahnya.

Sementara basis Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga tampak berasal dari kelompok yang lebih militan, lebih sering melakukan persuasi terhadap orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Rekomendasi