Tim Editor
ERA.id - Bakal calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membanggakan dirinya yang menang di Sulawesi Selatan, meski dua kali pilpres, dia dikalahkan oleh Jokowi.
Dia mengakui itu saat berkampanye di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/2/2024).
"Terima kasih atas dukungan rakyat Sulsel sejak bertahun-tahun percaya sama saya, dan sampai sekarang masih percaya sama saya. Memang dua kali saya kalah sama pak Jokowi. Tapi, saya menang di Sulawesi Selatan," paparnya kepada massa pendukung.
Prabowo memaparkan bahwa dirinya sebagai mantan prajurit dan selama pengabdian menjadi tentara melihat prajurit-prajurit yang berasal dari Sulsel adalah prajurit tangguh dan berani.
Ia mengakui orang-orang dari Sulsel tidak pernah mengenal menyerah dan mempunyai sifat setia sampai akhir.
"Saudara-saudara sekalian, 12 hari lagi kita menghadapi tugas yang besar sebagai warga negara. 12 hari lagi tanggal 14 Februari setiap warga negara akan melaksanakan kedaulatan rakyat, kedaulatan ada di tangan rakyat," katanya.
"Saudara-saudara sekalian, tetapi kedaulatan itu anda laksanakan, kita laksanakan sekali lima tahun, karena itu rakyat Indonesia tidak boleh salah pilih, karena salah pilih berarti mungkin tidak lima tahun, tapi bertahun-tahun masa depan kita tidak akan kuat," ucap Prabowo lagi dalam orasi
politiknya.
Prabowo yang kini masih menjabat Menteri Pertahanan menyampaikan bahwa dia paham negara ini diberi karunia oleh Yang Maha Kuasa kekayaan berlimpah, kekayaan luar biasa, tetapi kadang-kadang pemimpin Indonesia kurang berani, kurang pandai untuk menjaga kekayaan itu, jadi
kekayaan kita sering diambil murah oleh bangsa lain.
"Presiden Jokowi melanjutkan pendahulu-pendahulu kita. Kita juga siap melanjutkan generasinya Presiden Jokowi. Kita KIM (Koalisi Indonesia Maju), tidak mau lagi menjual kekayaan kita murah-murah kepada bangsa lain," paparnya menegaskan.
Kegiatan kampanye dengan agenda silaturahmi dan deklarasi pemenangan Prabowo-Ganjar tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh seperti Amran Sulaiman (menteri Pertanian), Erwin Aksa, sejumlah elit pengurus partai politik pengusung dan pendukung, para calon legislatif, serta puluhan ribu massa pendukung dan relawan.
