Prabowo Ungguli Ganjar dalam Hitung Cepat, Andi Widjajanto Singgung Mendung Demokrasi

| 14 Feb 2024 18:09
Prabowo Ungguli Ganjar dalam Hitung Cepat, Andi Widjajanto Singgung Mendung Demokrasi
Andi Widjajanto (Antara)

ERA.id - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam penghitungan cepat yang diolah beberapa lembaga survei.

Dalam hasil hitung cepat Populi Center, misalnya, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 60,67 persen suara dari data yang masuk sebesar 40,40 persen per 15.30 WIB.

Dari data yang sama, pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,57 persen, dan pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md 16,76 persen.

Kemudian, hasil hitung cepat Charta Politika menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 57,11 persen dari 60,2 persen data yang masuk per 16.01 WIB.

Dari hasil hitung cepat yang sama, pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 26,22 persen suara, sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud memperoleh 16,67 persen.

Merespons itu, Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengaku kalau pihaknya akan memantau hasil perolehan suara asli jagoannya dari KPU. Disinggung mengenai survei internalnya yang sempat menempatkan Ganjar akan masuk ke putaran kedua Pilpres 2024, Andi mengandalkan catatan timnya tersendiri.

"Kami masih mengamati laporan-laporan janggal yang terjadi dalam Pilpres. Fokus kami memastikan pemilu ini memang berjalan demokratis, lalu hasil dari quick count hasil dari exit poll itu merupakan salah satu instrumen yang kami lihat," ucapnya, Rabu (14/2/2024)

"Tapi tentunya, hasil finalnya menunggu dari perhitungan manual yang nanti akan difinalisasi bareng-bareng antara semua paslon di akhir maret 2024."

Soal apakah demokrasi berjalan baik semasa tahapan Pilpres 2024, Andi sedang mencermati dan belum bisa mengambil kesimpulan.

"Kami mengamati laporan yang ada. Ada video, ada hasil dari rapat di daerah tentang apa yang terjadi, itu kami cermati tadi. Ada bang Todung (Todung Mulya Lubis) sudah mulai mengumpulkan timnya untuk menganalisis itu. Semoga di awal proses Pemilu 2024 ini, kami sebut sebagai mendung demokrasi, akhirnya benar-benar bisa menghasilkan pemilu yang demokratis, karena ada komitmen kita untuk mengawal prosesnya dengan baik," tandasnya.

Rekomendasi