Tim Editor
ERA.id - Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan enggan berkomentar mengenai sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah mengucapkan selamat kepada paslon capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lantaran saat ini unggul berdasarkan hasil hitung cepat. Dia menyerahkan pada masyarakat untuk menilai kondisi tersebut.
"Ya, biar masyarakat saja yang menilai," kata Anies usai salat di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Anies tak merespons lebih lanjut mengenai hal tersebut. Dia hanya kembali mengajak masyarakat, terutama para relawan dan pendukungnya untuk mengumpulkan fakta maupun bukti berbagai kecurangan dalam Pemilu 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, bukti-bukti itu nantinya akan dilaporkan ke Bawaslu RI. Hal tersebut sebagaimana pernah disampaikan Jokowi agar publik tidak perlu meneriakkan dugaan terjadinya kecurangan, tapi sebaiknya langsung melapor ke Bawaslu RI atau Mahkamah Konstitusi (MK).
"Iya memang begitu. Karena itu lah saya sampaikan kepada semua, kumpulkan saja fakta-fakta kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan dan itu yang perlu kita tunjukkan kepada nanti Bawaslu dan juga tim hukum prosesnya," jelas Anies.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku sudah bertemu langsung dengan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tak lama setelah proses pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung.
Pertemuan itu digelar pada Rabu (14/2) malam. Dalam pertemuan itu, bukan hanya ada Prabowo dan Gibran saja, namun Jokowi enggan membocorkan siapa orang keempat yang ikut dalam pertemuan tersebut.
"Ketemu langsung (dengan Prabowo dan Gibran) sudah, semalam. (Pertemuan) berempat," kata Jokowi kepada wartawan setelah membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sementara, pasangan Prabowo-Gibran unggul telak dengan perolehan suara sekitar 50 persen. Jika berpatokan pada hasil tersebut, maka pasangan nomor urut dua itu dipastikan menjadi pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Sudah (mengucapkan) selamat. Selamat, gitu," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa hitung cepat sementara bukan hasil resmi. Seluruh masyarakat diharapkan bersabar menunggu pegumuman resmi rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Meski begitu, menurutnya, hasil hitung cepat merupakan metode penghitungan suara yang ilmiah.
"Hasil penghitungan quick count itu adalah metode penghitungan yang ilmiah. Tapi apapun kita harus menunggu hasil resmi dari KPU, jadi sabar. Ojo kesusu, sabar," kata Jokowi.
Adapun KPU tengah melakukan rekapitulasi suara pada periode waktu 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
