ERA.id - Calon wakil presiden sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyindir makelar yang mengatasnamakan Nahdlatul Ulama. Dia juga menyebut nama Saipul.
Kuat dugaan, orang yang dimaksud Cak Imin adalah Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
"Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar," tulis Cak Imin lewat akun X pribadinya.
Sebelumnya, Gus Ipul mengajak PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan Nahdlatul Ulama (NU). “Kembalilah ke jalan yang benar, yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu kemarin.
Ponakan Gus Dur itu mengingatkan sebagai partai yang selama ini mengklaim partainya warga NU, PKB sudah selayaknya segera kembali bersama NU dengan bisa menerima apapun hasil pemilu.
“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ujarnya.
Mantan wakil gubernur Jawa Timur itu mengatakan ini bukan pertama kali PKB ambil bagian dalam pemilu, sehingga PKB pasti tahu persis bahwa quick count adalah akurat.
Dia pun mengingatkan untuk segera melapor jika memang ada masalah. Namun Gus Ipul juga mengingatkan, PKB harus ikut menjaga kesejukan proses demokrasi ini.
Menurutnya, pemilu sudah usai sehingga tidak perlu lagi berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya.
Gus Ipul yang juga pernah menjabat Sekjen PKB di era 2000-an ini mengatakan, PBNU juga telah menyatakan bahwa Pilpres berjalan dengan baik dan lancar. “(PKB) mintalah nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum (PBNU) bagaimana langkah-langkah PKB ke depan. Kalau menyadari bahwa partai ini didirikan NU, sudah sepantasnya PKB kembali ke NU,” tuturnya.
Lebih lanjut Gus Ipul mengungkapkan sebenarnya PKB masih dipercaya warga NU, tapi keputusan PKB dalam mendukung calon presiden, jauh dari harapan ulama.
Ditegaskan Gus Ipul, PBNU tidak pernah memusuhi PKB. Hanya saja PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elite PKB yang tidak pernah mendengarkan apa kata ulama dan kiai. “PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU,” tuturnya.