ERA.id - Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS PK) mengungkapkan, Makassar New Port menjadi salah satu pelabuhan yang memiliki rapot hijau. Pelabuhan yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu ini telah melakukan evaluasi berbasis National Logistic Ecosystem (NLE).
Koordinator Pelaksana Stranas PK, Pahala Nainggolan menjelaskan, NLE adalah salah satu program pemerintah yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Aturan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor maupun pergerakan arus barang antardaerah.
“Dari hasil evaluasi STRANAS PK, Makassar New Port hingga awal 2024 memiliki rapor hijau. Dari 46 Pelabuhan utama yang menjadi fokus, lima pelabuhan memiliki rapor hijau,” kata Pahala dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Senin (26/2/2024).
Pahala menjelaskan, ada delapan indikator evaluasi NLE. Diantaranya, yakni penerapan single billing online atau satu kali pembayaran untuk mencegah terjadinya praktik pungli, delivery order (DO) online atau pengiriman pesanan elektronik untuk barang impor.
Kemudian, gate system atau sistem keluar masuk pelabuhan otomatis, Single Truck Identification Data (STID) atau identitas tunggal truk, Sistem Informasi Perizinan Terpadu (SIPT), Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) online. Lalu, Single Submission Quarantine-Customs (SSm QC) atau karantina tunggal Bea Cukai, dan Single Submission (SSm) Pengangkut.
Pahala menambahkan, ada beberapa pelabuhan yang masih perlu melakukan perbaikan. “(Karena) 29 pelabuhan (berapor) kuning dan 12 pelabuhan berapor merah,” ujar dia.
Selain itu, Pahala menyebut, pada 2023 jumlah pelabuhan yang telah menerapkan digitalisasi telah meningkat menjadi 270. Jumlah ini melonjak hampir 20 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Tidak hanya pelabuhan, pada akhir tahun lalu sebanyak 1.800 Terminal Khusus dan Terminal Khusus untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) juga telah terdigitalisasi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meresmikan proyek Makassar New Port (MNP) di Jalan Sultan Abdullah Raya, Makassar, Kamis (22/2). Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa MNP yang diresmikannya itu yang terbesar setelah Tanjung Priuk.
Dengan kedalaman 16 meter, maka pelabuhan ini juga termasuk pelabuhan terdalam yang sangat baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar pengangkut kontainer.
"Dahulu barang-barang yang datang dari kapal dan diangkut bisa mencapai 5, 6, atau 7 hari. Itu tidak efisien. Sekarang rata-rata sudah di bawah 3 hari. Ini sangat bagus sekali," kata Jokowi pada sela-sela acara peresmian.
Itu berarti, jelas dia, pelabuhan di Makassar sudah tidak kalah dengan pelabuhan besar lainnya. Inilah, sebut dia, kekuatan dan potensi yang terus akan diperbaiki sehingga daya saing Indonesia menjadi lebih baik dari negara lain.
Ia mencatat kapasitas pelabuhan yang lama ialah 750 ribu teus per tahun sementara MNP mencapai 2,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) per tahun. "Ini lompatan yang tinggi sekali," bangganya. Pun dengan angka investasi yang ditanamkan mencapai Rp5,4 triliun.
Selanjutnya, pihaknya akan terus memantau bagaimana progres perkembangan pelabuhan yang akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia timur itu.