ERA.id - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, mengungkap beberapa progres pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Salah satunya, yakni pembangunan Istana Presiden dan lapangan upacara untuk perayaan HUT ke-79 RI yang sudah mencapai 58,531 persen.
Hal tersebut Bambang sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, Senin (18/3/2024). Ia menyebut, perkembangan pembangunan itu berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari Kementerian PUPR per 29 Februari 2024.
"Sekadar mengingatkan bahwa kita masih berada pada tahap satu yang tadi hingga akhir tahun ini dan kemudian nanti selanjutnya per lima tahun itu akan ada tahapan selanjutnya sehingga tahun 2045. Jadi kota ini memang dibangun hingga 2045," kata Bambang saat menyampaikan paparannya.
Dalam paparannya itu, ia juga menunjukkan slide yang berisi progres pembangunan Istana Presiden dan lapangan upacara di IKN yang sudah mencapai 58,531 persen. Proyek itu ditargetkan rampung pada Oktober 2024.
Bambang juga menampilkan progres pembangunan Gedung Sekretariat Presiden yang sudah mencapai 65 persen.
"Gedung Kantor Presiden juga terlihat di situ, bilah-bilah dari garudanya itu InsyaAllah sudah mulai terpasang dan mungkin makin lama akan terlihat secara jelas bagaimana sayap garuda itu mewarnai dari Gedung Kantor Presiden," ungkap Bambang.
"Insya Allah dalam hitungan bulan nanti pada bulan Agustus kita harapkan ini sudah paling tidak mendekati semuanya 90-an persen atau mendekati penyelesaiannya," imbuhnya.
Kemudian, sambung dia, pembangunan gedung dan kawasan kantor Kementerian Sekretaris Negara kini sudah sekitar 50 persen. Target penyelesaian proyek itu pada Desember 2024.
Berikutnya, terkait pembangunan rumah tapak menteri, Bambang mengatakan, ditargetkan selesai pada Juni 2024. "Sejauh ini kita melihat memang masih on target sekitar 85 persen sekarang di lapangan," ungkap dia.
Bambang menjelaskan, ada berbagai tantangan dalam pembangunan di IKN. Salah satunya berkaitan dengan faktor cuaca.
"Memang tantangannya luar biasa di lapangan, karena misalnya begitu hujan, itu kita harus menunggu untuk ngecor gitu ya misalnya. Jadi faktor cuaca, kemudian juga faktor logistik dan segala macam yang berhubungan dengan konstruksi akan ada di lapangan," jelas Bambang.