Ketua PDIP Jatim Heran dengan Pihak yang Mau Hancurkan PDI Perjuangan

| 22 Mar 2024 15:06
Ketua PDIP Jatim Heran dengan Pihak yang Mau Hancurkan PDI Perjuangan
Bendera PDI Perjuangan (Antara)

ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim), Said Abdullah, merasa heran dengan adanya pihak yang ingin menghancurkan partainya.

Soal siapa pihak yang dimaksud, Said ogah membicarakannya terlalu jauh. Dia cuma mengaku kalau PDIP beberapa kali menang pemilu dan kadernya mendapat kepercayaan rakyat untuk menempati posisi puncak pimpinan Indonesia.

Dia juga bersyukur dengan hasil itu di tengah berbagai provokasi menjelang Pemilu 2024. "PDI Perjuangan berdasarkan perhitungan riil dan keputusan KPU, alhamdulillah tetap menjadi partai pemenang. Berhasil hattrick, tiga kali berturut-turut menjadi pemenang pemilu sejak 2014," kata Said dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis kemarin.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, Rabu (20/3), PDI Perjuangan meraih suara sebanyak 25.387.279. Kemudian, disusul Partai Golkar dengan mendapat 23.208.654 suara, dan Partai Gerindra dengan 20.071.708 suara.

"Itu artinya, PDI Perjuangan menjadi partai tertinggi yang masih mendapatkan kepercayaan rakyat Indonesia,” ujarnya lagi.

Said menjelaskan dalam perjalanan Indonesia, sejak Reformasi tahun 1998 tidak ada partai yang memenangkan pemilu lebih banyak dari PDI Perjuangan. Meski begitu, dia tak bermaksud untuk jemawa.

Selain itu, dia menilai bahwa PDI Perjuangan menempuh jalan terjal di Pemilu 2024. Namun, tetap disokong oleh para pengikut yang terus loyal pada jalan ideologi.

"Loyalitas ideologis inilah yang menghidupkan nyawa PDI Perjuangan hingga kini dan ke depan," ujar Said.

Menurutnya, 25 juta rakyat masih menaruh harapan terhadap PDI Perjuangan. Dengan kepercayaan rakyat, partainya akan terus berbenah untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan meningkatkan kualitas sumber daya yang akan diabdikan untuk kepentingan rakyat.

"Kami meyakini partai adalah pilar penting bagi pelembagaan demokrasi. Partai sekaligus tempat untuk menyemaikan semangat kegotongroyongan dan mengikis watak individualistis," katanya lagi.

Rekomendasi