Bukan Cuma Mobil Terbang, OIKN Akan Bangun Jalur Khusus Satwa Liar di IKN

| 26 Mar 2024 02:05
Bukan Cuma Mobil Terbang, OIKN Akan Bangun Jalur Khusus Satwa Liar di IKN
Jalur satwa liar (Antara)

ERA.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan pembangunan ibu kota negara baru akan dilengkapi dengan jalur bawah tanah (underpass) penyeberangan satwa. Jalur ini akan berfungsi sebagai jalan satwa liar yang ada di IKN.

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Pungky Widiaryanto mengatakan bahwa underpass penyeberangan satwa ini salah satunya akan dibangun di jalan Tol Kariangau.

“Jadi untuk beberapa satwa lintasannya ada di atas (jalan), beberapa satwa lintasannya ada di bawah (jalan). Ini sudah dilakukan survei, baik survei bentang alam maupun survei satwa yang melintas di area tersebut,” kata Pungky, dikutip Antara, Selasa (26/3/2024).

Pungky mengatakan pembangunan underpass itu dilakukan lewat kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain underpass, OIKN juga berencana membangun overpass penyeberangan satwa untuk memastikan habitat mereka di IKN tetap terjaga.

Dalam upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati di IKN, Pungky menjelaskan bahwa OIKN juga telah meningkatkan status Teluk Balikpapan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung.

Tak hanya itu, OIKN juga mengubah rencana pembangunan jembatan di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) menjadi terowongan.

Langkh tersebut, kata Pungky, dilakukan karena Teluk Balikpapan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan hutan mangrove yang masih tebal dan berperan penting dalam penyerapan karbon.

Sebelumnya, OIKN memperkenalkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk menjaga kelestarian hayati di tengah pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

Menurut data OIKN, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 km dari kota Nusantara. Sebanyak 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi), 1.369 spesies ikan, dan 735 spesies tumbuhan.

Selain itu, terdapat 440 spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Ini menunjukkan bahwa spesies-spesies tersebut dalam kondisi rentan dan terancam punah dan membutuhkan upaya konservasi.

Rekomendasi