Senasib dengan Timnas AMIN, Saksi dari Kubu Ganjar-Mahfud juga Alami Intimidasi

| 27 Mar 2024 21:30
Senasib dengan Timnas AMIN, Saksi dari Kubu Ganjar-Mahfud juga Alami Intimidasi
Ganjar-Mahfud bersama tim hukumnya usai sidang perdana sengketa PHPU. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengaku senasib dengan Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Banyak saksi dari pihaknya yang juga mengalami intimidasi.

"Kita juga. Saksi kita pada ketakutan," kata Todung di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).

Meski begitu, kubu Ganjar-Mahfud belum terpikiran meminta para saksi dilindungi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Todung mengatakan, pihaknya masih melihat perkembangan ke depan. Namun tidak menutup kemungkinan akan menggandeng LPSK untuk keamanan para saksi.

"Kita lihat nanti lah ya. Kalau misalkan sudah habis waktunya ke LPSK kita ke sana," ucapnya.

Terkait berapa saksi yang disiapkan Tim Hukum Ganjar-Mahfud, dia mengaku jumlahnya sesuai dengan yang diminta oleh MK, yaitu 19 orang.

Hanya saja dia tak merinci siapa saja dan dari latar belakang apa 19 saksi yang nanti akan dihadirkan dalam sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024.

"Kita ada 19 (saksi). Dari pihak pejabat daerah, kepala desa misalnya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan mengajukan perlindungan saksi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebab, banyak saksi mengalami intimidasi.

Hal tersebut sudah disampaikan pihak THN AMIN kepada majelis hakim konstitusi dalam sidang perdana gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu (27/3).

"Tadi dalam persidangan, kami sampaikan tentang keamanan dan kerahasiaan saksi-saksi kami, jadi kami mohon nama-nama (saksi) bisa dimasukkan belakangan," kata Ketua THN AMIN, Ari Yusuf Amir usai mengahdiri sidang sengketa PHPU Pilpres 2024.

Dia mengungkapkan, banyak saksi dari pihaknya yang mengundurkan diri. Terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Mereka mengalami intimidasi, mereka mengalami kriminalisasi dan itu terjadi. Faktanya bisa kita buktikan," kata Ari.

Rekomendasi