Permintaan Airlangga soal Lima Kursi Menteri ke Prabowo Masih Stagnan

| 31 Mar 2024 15:00
Permintaan Airlangga soal Lima Kursi Menteri ke Prabowo Masih Stagnan
Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto. (Dok. Golkar Indonesia)

ERA.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku belum membahas kursi menteri dengan Calon Presiden RI Prabowo Subianto.

"Karena masih menunggu juga kursi DPR," kata Airlangga saat konferensi pers usai Peringatan Nuzulul Quran dan Buka Puasa Bersama Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat silam.

Airlangga memperkirakan Partai Golkar mendapat 102 kursi di parlemen. Akan tetapi, dia masih menunggu kepastian setelah gugatan hasil Pemilu Anggota Legislatif (Pileg) 2024 di Mahkamah Konstitusi.

Selain itu, Airlangga juga mengatakan bahwa pihaknya nantinya akan ada pembicaraan yang lebih spesifik antara Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju perihal nomenklatur kementerian untuk kabinet mendatang.

"Tentu nanti akan ada pembicaraan (nomenklatur). Namun, belum... belum ada secara spesifik," tuturnya.

Peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama itu dihadiri langsung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia mengaku banyak berbicara santai dengan Prabowo saat acara tersebut.

"Pembicaraan santai dari kemarin sampai hari ini. Jadi, banyak pembicaraan santai. Akan tetapi, karena santai, jadi tidak di-publish,” katanya.

Airlangga menegaskan bahwa Partai Golkar akan mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran jika nantinya dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024–2029.

Dalam kepemimpinan Prabowo mendatang, kata Airlangga, Partai Golkar semestinya mendapat porsi lebih besar di kabinet, setidak-tidaknya lima kursi menteri.

"Saya sampaikan kepada Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kami menang di 15 provinsi. Itu berarti kami kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen," kata Airlangga saat syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3).

Airlangga melanjutkan, "Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kami sebut lima posisi menteri itu minimal. Akan tetapi, kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak."

Rekomendasi