ERA.id - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yakin bisa mencalonkan kadernya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024. Sebab, menurut dia, partainya memiliki cukup banyak kursi di berbagai daerah.
Kaesang menyebut pada Pileg 2024 tingkat provinsi dan kabupaten/kota, PSI berhasil meraih 180 kursi. Jumlah ini meningkat dibandingkan Pileg 2019 yang hanya meraih 72 kursi. Dia mengatakan perolehan kursi ini menjadi modal yang cukup baik untuk partainya terlibat dalam Pilkada 2024.
"Karena kalau yang kita lihat sekarang, kita punya beberapa (daerah) yang mungkin cukup banyak kursinya. Salah satunya di Jakarta. Dimana saya rasa kita bisa sebagai cawagub nanti untuk di DKI," kata Kaesang saat memberikan sambutan dalam acara halalbihalal di Rumah Juang Relawan Jokowi (RJ2), Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).
Meski demikian, putra bungsu Presiden Joko Widodo ini enggan membeberkan identitas sosok yang bakal didaftarkan sebagai cawagub DKI Jakarta. Dia meminta publik untuk bersabar menunggu pengumuman resminya.
"Ya ada pokoknya," ujar Kaesang singkat usai menghadiri acara tersebut.
Sebelumnya, PSI DKI menilai Jakarta sudah tak membutuhkan sosok mantan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam pilkada mendatang.
"Saya lihat warga DKI Jakarta sebenarnya sudah tidak menginginkan lagi Pak Anies," kata Ketua Fraksi PSI DPRD DKI William Aditya Sarana di Kantor DPW PSI DKI Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (27/3/2024).
William menuturkan pada pemilihan presiden dan wakil presiden, Anies hanya meraup di bawah 50 persen suara di wilayah Jakarta.
Perolehan suara ini sebagai tanda bahwa masyarakat DKI Jakarta sudah tidak menginginkan sosok Anies kembali.
Dia mengungkapkan bahwa warga DKI rindu akan pemerintahan Jokowi kala menjadi Gubernur DKI Jakarta.
William juga menilai filosofi kepemimpinan Jokowi ketika memimpin Jakarta terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat Jakarta saat ini, seperti MRT, Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Kami melihat Pak Jokowi adalah pemimpin yang tidak banyak berbicara dan banyak bekerja," ujarnya.
Karena itu, PSI DKI menegaskan pentingnya Jakarta memiliki sosok yang berani mengeksekusi atau bekerja daripada banyak bicara.