NasDem Gabung Prabowo-Gibran, AHY Tak Khawatir Jatah Menteri untuk Demokrat Berkurang

| 04 May 2024 08:00
NasDem Gabung Prabowo-Gibran, AHY Tak Khawatir Jatah Menteri untuk Demokrat Berkurang
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tak khawatir jatah menteri untuk partainya berkurang dengan kehadiran Partai NasDem ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia meyakini, Prabowo sudah mempertimbangkan bergabungnya partai lain ke dalam koalisi dan bersikap adil dengan partai yang sudah sejak awal mendukungnya.

"Ah tidak (khawatir jatah menteri berkurang). Kami sendiri memiliki keyakinan komitmen akan dijalankan dengan baik," kata AHY di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Meskipun ada partai yang baru bergabung pasca pilpres, Demokrat tak merasa ditinggalkan. Menurut AHY, partainya selalu dilibatkan oleh Prabowo dalam berbagai hal, termasuk perbincangan soal kursi menteri di kabinet mendatang.

"Kami, saya pribadi, saya terus berkomunikasi, diajak terus berdiskusi dan berdialog dengan Bapak Prabowo Subianto... Inilah proses yang menurut saya perlu kita jadikan hal yang baik, selalu diajak bicara, didiskusikan," ucapnya.

Lagipula, kehadiran NasDem maupun partai lain dari koalisi Perubahan tak perlu diperdebatakan. Sebab perbedaan dalam pemilu sudah usai. 

AHY justru mendorong upaya rekonsiliasi pasca pemilu. Karena banyak agenda kerakyatan yang harus diurus secara bersama-sama. 

"Saya rasa semangatnya adalah kita rekonsiliasi sebagai bangsa. Tapi yang kedua, bagaimana pemerintahan lima tahun mendatang juga siap menjalankan tugas-tugasnya," kata AHY.

Sebagai informasi, NasDem merupakan partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Belakangan partai yang dipimpin Surya Paloh itu menyatakan mendukung Prabowo-Gibran di pemerintahan mendatang.

Selain NasDem, PKB yang juga sama-sama mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, juga ikut merapat. Sementara PKS masih berharap diajak bergabung.

Rekomendasi