Ketum PKB Muhaimin Sindir Bupati Sidoarjo Korupsi Tiga Kali Secara Berturut-turut

| 05 May 2024 10:40
Ketum PKB Muhaimin Sindir Bupati Sidoarjo Korupsi Tiga Kali Secara Berturut-turut
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Era.id/Puan Ramadhan)

ERA.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta kepada semua Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) yang akan diusung PKB Jatim untuk tidak terlibat korupsi, jika nantinya terpilih.

Cak Imin pun menyindir tiga kepala daerah yang pernah menjabat sebagai Bupati Sidoarjo terjerat kasus korupsi salah secara berturut-turut yakni Bupati Win Hendarso (2000-2010), Saiful Ilah (2010-2020) dan Ahmad Muhdlor Ali (2021-2024).

Terlebih lagi, Win Hendarso, Saiful dan Muhdlor, ketiganya juga sama diusung oleh PKB bersama partai lain yang berkoalisi, saat maju di Pilkada Sidoarjo. Namun, ketiganya malah terlibat korupsi selama memimpin Kabupaten Sidoarjo.

Karena itu, dia meminta untuk Bacakada yang akan diusung Pilkada 2024 di Jatim, khususnya di Sidoarjo untuk tidak mengulang kesalahan lagi hingga terlibat korupsi.

“Betul, salah satunya jangan mengulangi kegagalan yang memasuki lubang kesalahan yang sama (korupsi),” kata Cak Imin di sela acara pembekalan bakal Bacakada yang akan diusung PKB di Pilkada Jatim 2024, di Hotel Vasa Surabaya, Sabtu (4/5/2024).

Mantan calon Wakil Presiden nomor urut satu  Pilpres 2024. itu menegaskan kepada semua calon kepala daeran untuk tidak main-majn dengan tindak pidana korupsi.

“Mari kita berfikir kepada kepala daerah itu inovatif, kreatif, produktif, sehingga tidak mengulangi kegagalan, termasuk jangan main-main dengan tindak pidana korupsi,” ucapnya.

Lebih orang nomor satu di PKB ini mengatakan bahwa kepala daerah yang terjerat korupsi akan menghancurkan segala torehan prestasi si kepalah daerah, sehebat apapun dia.

“Karena (korupsi) itu, hancur semuanya. Prestasi apapun hancur,” ucapnya.

Menurutnya, korupsi itu bisa muncul dan menjerat lantaran kepala daerah tak bersungguh-bersungguh dalam melakukan inovasi.

“Karena itu kalau di satu sisi betul-betul sungguh-sungguh. Di sisi lain benar-benar menghindar dari kelakuan korupsi yang itu semua pada ujungnya kan inovasi. Korupsi itu muncul salah satunya tidak ada inovasi,” pungkasnya.

Rekomendasi