ERA.id - Calon presiden terpilih, Prabowo Subianto berencana membentuk "presidential club" sebagai wadah mengumpulkan presiden-presiden terdahulu.
Menanggapi rencana tersebut, politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyambut positif. Menurutnya, rencana itu bagus jika bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi.
"Kalau sifatnya untuk silaturahmi menurut saya bagus-bagus saja," kata Ganjar saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
Diketahui, Juru Bicara Presiden terpilih, Dahnil Ahzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo dan Gibran ingin membentuk "Presidential Club", yang bertujuan menjaga silaturahmi antara presiden yang sedang menjabat dengan presiden-presiden terdahulu.
Nantinya "Presidential Club" ini akan diisi oleh presiden terdahulu yang masih ada, termasuk Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturhim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," kata Dahnil.
Adapun Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya hanya mengenal klub kerakyatan.
Meski begitu, dia tak menjawab tegas apakah artinya PDIP menolak rencana Prabowo membentuk "presidential club" atau tidak.
"Dalam sejarah dan tradisi PDIP, klub yang ada itu klub kerakyatan. Dengan petani, buruh, nelayan, anak-anak muda. Itulah skala prioritas klub-klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai," kata Hasto di Jakarta, Selasa (7/5).