Soal Peluang PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Kalau Tak Cocok Jangan Dipaksakan

| 18 Jun 2024 08:30
Soal Peluang PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Kalau Tak Cocok Jangan Dipaksakan
Ganjar Pranowo. (Era.id/Flori Sidebang)

ERA.id - Ganjar Pranowo merespons wacana PDI Perjuangan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Dia berharap antara PDIP dan Anies bisa saling bernegosiasi. Namun, apabila tidak menemui kesepakatan, sebaiknya pun tak perlu dipaksakan.

"Itu mesti diobrolkan dan mudah-mudahan bisa bernegosiasi. Tapi seandainya tidak cocok menurut saya tidak usah dipaksakan,” kata Ganjar di Purwomartani, Sleman, DIY, Senin (17/6/2024).

Dia lantas menjelaskan, PDIP adalah partai yang terbuka bagi siapapun untuk mencalonkan dan mengusung kepala daerah.

"Sebenarnya setiap pilkada, rekrutmen di PDIP (untuk bakal calon kepala daerah) itu terbuka,” ucapnya.

Meskipun bisa mengusung kader internal, namun PDIP tak menutup peluang figure eksternal yang mendaftar. Hal itu terjadi terutama di daerah-daerah dengan suara besar.

“Biasanya di provinsi-provinsi besar, ada banyak yang berminat, tentu pasti akan melalui proses. Satu, rekrutmen, mendaftar, nanti aka nada proses seleksi. Itulah prosses-proses pertimbangan yang akan diambil,” tuturnya.

PDIP, menurut Ganjar, tak akan memaksakan diri untuk selalu mengusung kader banteng di suatu daerah. Kalau ada sosok internal yang bagus, PDIP tentu akan mengusung kader sendiri.

“Kalau tidak kita akan bersepakat, membuat kesepakatan seandainya mendukung atau mengusung calon dari luar,” katanya.

Namun dalam proses bersepakat dengan figure eksternal itu, PDIP akan melihat sosk tersebut dari berbagai aspek.

"Apa kemudian kesepakatan yang akan diambil. Secara nilai demokrasi, secara ideologis, bagaimana bersikap terhadap situasi yang tidak mudah,” ujar dia tanpa merinci situasi tersebut.

Menurutnya, tokoh yang diusung  PDIP harus konsisten dalam nilai-nilai demokrasi. “Bisa melihat sejarah di awal dan menyamakan persepsi serta sikap agar merespons situasi uang tidak mudah itu tidak ke kiri dann ke kanan,” pungkas mantan gubernur Jawa Tengah itu 

Rekomendasi