ERA.id - Bakal calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dirinya tetap mengambil sikap waspada dan bekerja keras dalam menghadapi Pilkada Jatim 2024.
Hal ini Khofifah sampaikan saat disinggung soal strateginya untuk bertarung di Pilgub Jawa Timur usai muncul nama kader PDIP sekaligus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang masuk bursa cagub. Menurut dia, setiap partai berhak memajukan kadernya sebagai kandidat.
"Password yang sering kali saya pesankan kepada seluruh tim adalah waspada kerja keras lahir batin. Jadi kita tetap pada posisi waspada kerja keras lahir batin," kata Khofifah usai menerima surat rekomendasi dari PPP di di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024).
Khofifah yakin dukungan yang diberikan sejumlah partai terhadap dirinya dan bakal calon wakil gubernur Emil Dardak menjadi salah satu bekal yang cukup untuk menghadapi pertarungan di Pilkada Jatim.
Adapun saat ini pasangan calon Khofifah-Emil telah mendapatkan dukungan dari tujuh partai, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Perindo, dan PPP.
"Jadi alhamdulillah, PPP dengan perolehan 4 kursi pada pemilu 14 Februari yang lalu, insyaAllah sudah 57 seat (kursi), ya, 57 seat yang sudah memberikan dukungan kepada kami, tetap kami waspada, kerja keras lahir batin," ujar Khofifah.
Saat ditanya mengenai strateginya melawan PDIP dan PKB pada Pilgub Jatim, Khofifah tidak menjawab dengan tegas. Dia hanya menyebutkan bahwa pilkada merupakan kontestasi yang menuntut para kandidat untuk bisa menyiapkan berbagai program strategis dalam membangun Jawa Timur.
"Kita tidak berbicara secara head to head sebetulnya, tetapi ini adalah sebuah kontestasi, dimana antar kandidat pasti mereka juga merumuskan program-program strategis, bagaimana membangun Jawa Timur 5 tahun kedepan," jelas mantan Gubernur Jawa Timur ini.
Khofifah mengungkapkan, ia bersama Emil Dardak yang menjadi pendampingnya di Pilgub Jatim pun telah menyiapkan konsep untuk memajukan daerah.
"Jadi saya rasa kita akan masuk pada adu gagasan. Kami sudah sangat serius menyiapkan konsep bagaimana kemajuan Jawa Timur bisa dilakukan proses secara akseleratif 5 tahun kedepan," ungkap dia.